2.2
LAJU PERTUMBUHAN EKONOMI
A. pengertian pertumbuhan ekonomi
Pertumbuhan
ekonomi adalah
proses perubahan kondisi perekonomian suatu negara secara berkesinambungan
menuju keadaan yang lebih baik selama periode tertentu. Pertumbuhan ekonomi
dapat diartikan juga sebagai proses kenaikan kapasitas produksi suatu
perekonomian yang diwujudkan dalam bentuk kenaikan pendapatan nasional. Adanya
pertumbuhan ekonomi merupakan indikasi keberhasilan pembangunan ekonomi.Pertumbuhan ekonomi suatu negara
dapat diukur dengan cara membandingkan, misalnya untuk ukuran nasional, Gross National Product (GNP), tahun yang sedang berjalan
dengan tahun sebelumnya
B.Teori Pertumbuhan
Ekonomi
Teori dibangun berdasarkan pengalaman empiris, sehingga teori dapat
dijadikan sebagai dasar untuk memprediksi dan membuat suatu kebijakan. Terdapat
beberapa teori yang mengungkapkan tentang konsep pertumbuhan ekonomi, secara
umum teori tersebut sebagai berikut:
1.Teori Pertumbuhan Ekonomi Historis
Teori ini dikemukakan oleh beberapa ahli sebagai
berikut:
Menurut Werner
Sombart pertumbuhan ekonomi suatu bangsa dapat dibagi menjadi tiga tingkatan:
- Masa
perekonomian tertutup
Pada masa ini, semua kegiatan manusia
hanya semata-mata untuk memenuhi kebutuhannya sendiri. Individu atau masyarakat
bertindak sebagai produsen sekaligus konsumen sehingga tidak terjadi pertukaran
barang atau jasa. Masa pererokoniam ini memiliki ciri-ciri:
1. Kegiatan
manusia untuk memenuhi kebutuhan sendiri
2. Setiap
individu sebagai produsen sekaligus sebagai konsumen
3. Belum
ada pertukaran barang dan jasa
- Masa
kerajinan dan pertukangan
Pada masa ini, kebutuhan manusia semakin
meningkat, baik secara kuantitatif maupun secara kualitatif akibat perkembangan
peradaban. Peningkatan kebutuhan tersebut tidak dapat dipenuhi sendiri sehingga
diperlukan pembagian kerja yang sesuai dengan keahlian masing-masing. Pembagian
kerja ini menimbulkan pertukaran barang dan jasa. Pertukaran barang dan jasa
pada masa ini belum didasari oleh tujuan untuk mencari keuntungan, namun
semata-mata untuk saling memenuhi kebutuhan. Masa kerajinan dan pertukangan
memiliki beberapa ciri-ciri sebagai berikut:
·
Meningkatnya kebutuhan manusia
·
Adanya pembagian tugas sesuai dengan keahlian
·
Timbulnya pertukaran barang dan jasa
·
Pertukaran belum didasari profit motive
Pada masa ini muncul kaum pemilik modal
(kapitalis). Dalam menjalankan usahanya kaum kapitalis memerlukan para pekerja
(kaum buruh). Produksi yang dilakukan oleh kaum kapitalis tidak lagi hanya
sekedar memenuhi kebutuhanya, tetapi sudah bertujuan mencari laba. Werner
Sombart membagi masa kapitalis menjadi empat masa sebagai berikut:
1. Tingkat
prakapitalis Masa
ini memiliki beberapa ciri, yaitu:
·
Kehidupan masyarakat masih statis
·
Bersifat kekeluargaan
·
Bertumpu pada sektor pertanian
·
Bekerja untuk memenuhi kebutuhan sendiri
·
Hidup secara berkelompok
2. Tingkat
kapitalis Masa
ini memiliki beberapa ciri, yaitu:
·
Kehidupan masyarakat sudah dinamis
·
Bersifat individual
·
Adanya pembagian pekerjaan
·
Terjadi pertukaran untuk mencari keuntungan
3. Tingkat
kapitalisme raya Masa
ini memiliki beberapa ciri, yaitu:
·
Usahanya semata-mata mencari keuntungan
·
Munculnya kaum kapitalis yang memiliki alat
produksi
·
Produksi dilakukan secara masal dengan alat
modern
·
Perdagangan mengarah kepada ke persaingan
monopoli
·
Dalam masyarakat terdapat dua kelompok yaitu
majikan dan buruh
4. Tingkat
kapitalisme akhir Masa
ini memiliki beberapa ciri, yaitu :
·
Munculnya aliran sosialisme
·
Adanya campur tangan pemerintah dalam ekonomi
·
Mengutamakan kepentingan bersama
Menurut Friendrich List, pertumbuhan ekonomi suatu
bangsa dapat dibagi menjadi empat tahap sebagai berikut:
1. Masa
berburu dan pengembaraan
2. Masa
beternak dan bertani
3. Masa
bertani dan kerajinan
4. Masa
kerajinan, industri, perdagangan
Menurut Karl Bucher, pertumbuhan ekonomi suatu
bangsa dapat dibedakan menjadi empat tingkatan sebagai berikut:
1. Masa
rumah tangga tertutup
2. Rumah
tangga kota
3. Rumah
tangga bangsa
4. Rumah
tangga dunia
W.W.Rostow mengungkapkan teori pertumbuhan ekonomi
dalam bukunya yang bejudul The Stages of Economic Growth menyatakan
bahwa pertumbuhan perekonomian dibagi menjadi 5 (lima) sebagai berikut:
a. Masyarakat Tradisional (The
Traditional Society)
1. Merupakan
masyarakat yang mempunyai struktur pekembangan dalam fungsi-fungsi produksi
yang terbatas.
2. Belum
ada ilmu pengetahuan dan teknologi modern
3. Terdapat
suatu batas tingkat output per kapita yang dapat dicapai
b. Masyarakat
pra kondisi untuk periode lepas landas (the preconditions for take off)
1. Merupakan
tingkat pertumbuhan ekonomi dimana masyarakat sedang berada dalam proses
transisi.
2. Sudah
mulai penerapan ilmu pengetahuan modern ke dalam fungsi-fungsi produksi baru,
baik di bidang pertanian maupun di bidang industri.
c. Periode
Lepas Landas (The take off)
1. Merupakan
interval waktu yang diperlukan untuk emndobrak penghalang-penghaang pada pertumbuhan
yang berkelanjutan.
2. Kekuatan-kekuatan
yang dapat mendorong pertumbuhan ekonomi diperluas
3. Tingkat
investasi yang efektif dan tingkat produksi dapat meningkat
4. Investasi
efektif serta tabungan yang bersifat produktif meningkat atau lebih dari jumlah
pendapatan nasional.
5. Industri-industri
baru berkembang dengan cepat dan industri yang sudah ada mengalami ekspansi
dengan cepat.
d. Gerak
Menuju Kedewasaan (Maturity)
1. Merupakan
perkembangan terus menerus daimana perekonoian tumbuh secaa teratur serta lapangan
usaha bertambah luas dengan penerapan teknologi modern.
2. Investasi
efektif serta tabungan meningkat dari 10 % hingga 20 % dari
pendapatan nasional dan investasi ini berlangsung secara cepat.
3. Output
dapat melampaui pertamabahn jumlah penduduk
4. Barang-barang
yang dulunya diimpor, kini sudah dapat dihasilkan sendiri.
5. Tingkat
perekonomian menunjukkkan kapasitas bergerak melampau kekuatan industri pad
masa take off dengan penerapan teknologi modern
e. Tingkat
Konsumsi Tinggi (high mass consumption)
1. Sektor-sektor
industri emrupakan sektor yang memimpin (leading sector) bergerak ke
arah produksi barang-barang konsumsi tahan lama dan jasa-jasa.
2. Pendapatn
riil per kapita selalu meningkat sehingga sebagian besar masyarakat mencapai
tingkat konsumsi yang melampaui kebutuhan bahan pangan dasar, sandang, dan
pangan.
3. Kesempatan
kerja penuh sehingga pendapata nasional tinggi.
4. Pendapatan
nasional yang tinggi dapat memenuhi tingkat konsumsi tinggi
2. Teori Klasik dan Neo Klasik
Teori Klasik
Teori Adam
Smith beranggapan bahwa pertumbuhan ekonomi sebenarnya bertumpu pada adanya
pertambahan penduduk. Dengan adanya pertambahan penduduk maka akan terdapat
pertambahan output atau hasil. Teori Adam Smith ini tertuang dalam bukunya yang
berjudul An Inquiry Into the Nature and Causes of the Wealth of Nations.
Ricardo
berpendapat bahwa faktor pertumbuhan penduduk yang semakin besar sampai menjadi
dua kali lipat pada suatu saat akan menyebabkan jumlah tenaga kerja melimpah.
Kelebihan tenaga kerja akan mengakibatkan upah menjadi turun. Upah tersebut
hanya dapat digunakan untuk membiayai taraf hidup minimum sehingga perekonomian
akan mengalami kemandegan (statonary state). Teori David Ricardo ini dituangkan
dalam bukunya yang berjudul The Principles of Political and Taxation.
Teori Neoklasik
Robert
Solow berpendapat bahwa pertumbuhan ekonomi merupakan rangkaian kegiatan yang
bersumber pada manusia, akumulasi modal, pemakaian teknologi modern dan hasil
atau output. Adapun pertumbuhan penduduk dapat berdampak positif dan dapat
berdampak negatif. Oleh karenanya, menurut Robert Solow pertambahan penduduk
harus dimanfaatkan sebagai sumber daya yang positif.
B.
Harrord
Domar
Teori ini
beranggapan bahwa modal harus dipakai secara efektif, karena pertumbuhan
ekonomi sangat dipengaruhi oleh peranan pembentukan modal tersebut. Teori ini
juga membahas tentang pendapatan nasional dan kesempatan kerja
RUMUS
PERTUMBUHAN EKONOMI
PNB RILL1-PNB RIIL0 X 100%
PNB RILL0
Dimana : pnb rill1 untuk pendapatan
nasional tahun sekarang atau tahun yang akan di hitung
Pnb rill0 untuk
pendapatan nasional tahun sebelumnya
Sukirno sadono, Makro ekonomi teori
pengantar ekonomi ,PT RajaGrafindo persada . hal 50