Minggu, 04 Mei 2014

2.6 PSP (PENDAPATAN SIAP PAKAI )/ DISPOSABLE INCOME

DISPOSABLE INCOME 
Pendapatan yang siap dibelanjakan (Disposable Income) adalah pendapatan yang siap untuk dimanfaatkan guna membeli barang dan jasa konsumsi dan selebihnya menjadi tabungan yang disalurkan menjadi investasi. Disposable income ini diperoleh dari personal income (PI) dikurangi dengan pajak langsung. Pajak langsung (direct tax) adalah pajak yang bebannya tidak dapat dialihkan kepada pihak lain, artinya harus langsung ditanggung oleh wajib pajak, contohnya pajak pendapatan.
Pajak Langsung adalah pajak yang dikenakan kepada wajib pajak setelah muncul atau terbit Surat Pemberitahuan/SPT Pajak atau Kohir yang dikenakan berulang-ulang kali dalam jangka waktu tertentu.

Jadi DI merupakan pendapatan yang benar-benar menjadi hak penerimanya.
Dengan demikian DI dirumuskan sebagai berikut :
DI= PI - Pajak langsung




http://id.wikipedia.org/wiki/Pendapatan_nasional
 http://rizmidestukirana.blogspot.com/2014/05/pendapatan-siap-pakai-psp-disposible.html

2.5 PNN ( PRODUK NASIONAL NETTO)

2.5 PNN (PRODUK NASIONAL NETTO)

Produk Nasional Netto (PNN) adalah pendapatan yang diperoleh dari PNB dikurangi penyusutan dan barang pengganti modal.
 Replacement atau penggantian barang modal/penyusutan bagi peralatan produksi yang terpakai dalam proses produksi umumnya bersifat taksiran sehingga mungkin saja kurang tepat dan dapat menimbulkan kesalahan meskipun relative kecil.
Berikut rumus untuk mengetahui NNP :
 PNN =GNP – (Penyusutan + Barang pengganti modal)
dimana: GNP adalah gross national produk atau biasa di sebut PNB
               penyusutan adalah penurunan nilai suatu barang       

Sadono Soekirno, Teori Pengantar Makroekonomi: Jakarta, PT RajaGrafindo Persada, 2004
http://omrizal.blogspot.com/2012/02/pengertian-gnp-nnp-nni-pi-dan-di.html 

2.4 PRODUK NASIONAL BRUTO (PNB)




 2.4 PRODUK NASIONAL BRUTO
A. Pengertian
Produk Nasional Bruto (Gross National Product) adalah nilai seluruh barang-barang dan jasa-jasa yang dihasilkan oleh sesuatu perekonomian dalam suatu periode tertentu (Dobrnbusch : 1981).
Produk Nasional Netto (PNN) adalah pendapatan yang diperoleh dari PNB dikurangi penyusutan dan barang pengganti modal. PNN = GNP – (Penyusutan + Barang pengganti modal)

Produk Nasional Bruto (GNP) adalah pendapatan nasional yang dihitung dengan mengeluarkan faktor pendapatan dari warga negara asing yang berdomisili di negara tersebut dan hanya menghitung nilai barang dan jasa yang dihasilkan oleh orang yang bekewarganegaraan negara tersebut saja. Thompson (1980 : 804) mengatakan bahwa ahli ekonomi c
endererung untuk mengukur pertumbuhan ekonomi sebagai kenaikan GNP riil perkapita. GNP riil perkapita diperoleh dengan membagi GNP riil dengan jumlah penduduk. GNP riil perkapita mengukur jumlah rata-rata keseluruhan output yang diperoleh oleh setiap penduduk. Dengan demikian kenaikan GNP riil perkapita berarti kenaikan standar hidup masyarakat (standar hidup lebih tinggi).
            Tolak ukur yang biasa dipakai untuk mengukur keberhasilan perekonomian suatu negara diantaranya adalah pendapatan nasional, produk nasional, tingkat kesempatan kerja, tingkat harga dan posisi neraca pembayaran luar negeri. Pendapatan Nasional (National Income) adalah merupakan salah satu tolok ukur yang sangat penting dalam menganalisis dan mengatasi masalah-masalah ekonomi makro yang dihada­pi masyarakat sesuatu negara. Dalam  menghitung pendapatan nasional terdapat tiga metode yang dapat digunakan yakni:
            1. Metode produksi (Production Approach)
            2. Metode pendapatan (Income Approach)
            3. Metode pengeluaran (Expenditure Approach)




2.3 PENGERTIAN PDB




2.3 PENGERTIAN PDB (PRODUK DOMESTIK BRUTO)
Dalam bidang ekonomi, produk domestik bruto (PDB) adalah nilai pasar semua barang dan jasa yang diproduksi oleh suatu negara pada periode tertentu. PDB merupakan salah satu metode untuk menghitung pendapatan nasional.
a.      Pengertian PDB
PDB diartikan sebagai nilai keseluruhan semua barang dan jasa yang diproduksi di dalam wilayah tersebut dalam jangka waktu tertentu (biasanya per tahun). PDB berbeda dari produk nasional bruto karena memasukkan pendapatan faktor produksi dari luar negeri yang bekerja di negara tersebut. Sehingga PDB hanya menghitung total produksi dari suatu negara tanpa memperhitungkan apakah produksi itu dilakukan dengan memakai faktor produksi dalam negeri atau tidak. Sebaliknya, PNB memperhatikan asal usul faktor produksi yang digunakan.
PDB Nominal merujuk kepada nilai PDB tanpa memperhatikan pengaruh harga. Sedangkan PDB riil (atau disebut PDB Atas Dasar Harga Konstan)  mengoreksi angka PDB nominal dengan memasukkan pengaruh dari harga.
PDB dapat dihitung dengan memakai dua pendekatan, yaitu pendekatan pengeluaran dan pendekatan pendapatan. Rumus umum untuk PDB dengan pendekatan pengeluaran adalah:
Di mana konsumsi adalah pengeluaran yang dilakukan oleh rumah tangga, investasi oleh sektor usaha, pengeluaran pemerintah oleh pemerintah, dan ekspor dan impor melibatkan sektor luar negeri.

Kamis, 01 Mei 2014

2.2 LAJU PERTUMBUHAN EKONOMI



2.2 LAJU PERTUMBUHAN EKONOMI
A. pengertian pertumbuhan ekonomi
Pertumbuhan ekonomi adalah proses perubahan kondisi perekonomian suatu negara secara berkesinambungan menuju keadaan yang lebih baik selama periode tertentu. Pertumbuhan ekonomi dapat diartikan juga sebagai proses kenaikan kapasitas produksi suatu perekonomian yang diwujudkan dalam bentuk kenaikan pendapatan nasional. Adanya pertumbuhan ekonomi merupakan indikasi keberhasilan pembangunan ekonomi.Pertumbuhan ekonomi suatu negara dapat diukur dengan cara membandingkan, misalnya untuk ukuran nasional, Gross National Product (GNP), tahun yang sedang berjalan dengan tahun sebelumnya

B.Teori Pertumbuhan Ekonomi

Teori dibangun berdasarkan pengalaman empiris, sehingga teori dapat dijadikan sebagai dasar untuk memprediksi dan membuat suatu kebijakan. Terdapat beberapa teori yang mengungkapkan tentang konsep pertumbuhan ekonomi, secara umum teori tersebut sebagai berikut:

1.Teori Pertumbuhan Ekonomi Historis

Teori ini dikemukakan oleh beberapa ahli sebagai berikut:
A .Werner Sombart (1863-1947)
Menurut Werner Sombart pertumbuhan ekonomi suatu bangsa dapat dibagi menjadi tiga tingkatan:
    • Masa perekonomian tertutup
Pada masa ini, semua kegiatan manusia hanya semata-mata untuk memenuhi kebutuhannya sendiri. Individu atau masyarakat bertindak sebagai produsen sekaligus konsumen sehingga tidak terjadi pertukaran barang atau jasa. Masa pererokoniam ini memiliki ciri-ciri:
1.       Kegiatan manusia untuk memenuhi kebutuhan sendiri
2.       Setiap individu sebagai produsen sekaligus sebagai konsumen
3.       Belum ada pertukaran barang dan jasa
    • Masa kerajinan dan pertukangan
Pada masa ini, kebutuhan manusia semakin meningkat, baik secara kuantitatif maupun secara kualitatif akibat perkembangan peradaban. Peningkatan kebutuhan tersebut tidak dapat dipenuhi sendiri sehingga diperlukan pembagian kerja yang sesuai dengan keahlian masing-masing. Pembagian kerja ini menimbulkan pertukaran barang dan jasa. Pertukaran barang dan jasa pada masa ini belum didasari oleh tujuan untuk mencari keuntungan, namun semata-mata untuk saling memenuhi kebutuhan. Masa kerajinan dan pertukangan memiliki beberapa ciri-ciri sebagai berikut:
·         Meningkatnya kebutuhan manusia
·         Adanya pembagian tugas sesuai dengan keahlian
·         Timbulnya pertukaran barang dan jasa
·         Pertukaran belum didasari profit motive

    • Masa kapitalis
Pada masa ini muncul kaum pemilik modal (kapitalis). Dalam menjalankan usahanya kaum kapitalis memerlukan para pekerja (kaum buruh). Produksi yang dilakukan oleh kaum kapitalis tidak lagi hanya sekedar memenuhi kebutuhanya, tetapi sudah bertujuan mencari laba. Werner Sombart membagi masa kapitalis menjadi empat masa sebagai berikut:
1.       Tingkat prakapitalis Masa ini memiliki beberapa ciri, yaitu:
·         Kehidupan masyarakat masih statis
·         Bersifat kekeluargaan
·         Bertumpu pada sektor pertanian
·         Bekerja untuk memenuhi kebutuhan sendiri
·         Hidup secara berkelompok


2.       Tingkat kapitalis Masa ini memiliki beberapa ciri, yaitu:
·         Kehidupan masyarakat sudah dinamis
·         Bersifat individual
·         Adanya pembagian pekerjaan
·         Terjadi pertukaran untuk mencari keuntungan

3.       Tingkat kapitalisme raya Masa ini memiliki beberapa ciri, yaitu:
·         Usahanya semata-mata mencari keuntungan
·         Munculnya kaum kapitalis yang memiliki alat produksi
·         Produksi dilakukan secara masal dengan alat modern
·         Perdagangan mengarah kepada ke persaingan monopoli
·         Dalam masyarakat terdapat dua kelompok yaitu majikan dan buruh

4.       Tingkat kapitalisme akhir Masa ini memiliki beberapa ciri, yaitu :
·         Munculnya aliran sosialisme
·         Adanya campur tangan pemerintah dalam ekonomi
·         Mengutamakan kepentingan bersama
B.  Friedrich List (1789-1846)
Menurut Friendrich List, pertumbuhan ekonomi suatu bangsa dapat dibagi menjadi empat tahap sebagai berikut:
1.       Masa berburu dan pengembaraan
2.       Masa beternak dan bertani
3.       Masa bertani dan kerajinan
4.       Masa kerajinan, industri, perdagangan

C.      Karl Butcher (1847-1930)
Menurut Karl Bucher, pertumbuhan ekonomi suatu bangsa dapat dibedakan menjadi empat tingkatan sebagai berikut:
1.       Masa rumah tangga tertutup
2.       Rumah tangga kota
3.       Rumah tangga bangsa
4.       Rumah tangga dunia
W.W.Rostow mengungkapkan teori pertumbuhan ekonomi dalam bukunya yang bejudul The Stages of Economic Growth menyatakan bahwa pertumbuhan perekonomian dibagi menjadi 5 (lima) sebagai berikut:
a. Masyarakat Tradisional (The Traditional Society)
1.       Merupakan masyarakat yang mempunyai struktur pekembangan dalam fungsi-fungsi produksi yang terbatas.
2.       Belum ada ilmu pengetahuan dan teknologi modern
3.       Terdapat suatu batas tingkat output per kapita yang dapat dicapai
b.  Masyarakat pra kondisi untuk periode lepas landas (the preconditions for take off)
1.       Merupakan tingkat pertumbuhan ekonomi dimana masyarakat sedang berada dalam proses transisi.
2.       Sudah mulai penerapan ilmu pengetahuan modern ke dalam fungsi-fungsi produksi baru, baik di bidang pertanian maupun di bidang industri.

c.  Periode Lepas Landas (The take off)
1.       Merupakan interval waktu yang diperlukan untuk emndobrak penghalang-penghaang pada pertumbuhan yang berkelanjutan.
2.       Kekuatan-kekuatan yang dapat mendorong pertumbuhan ekonomi diperluas
3.       Tingkat investasi yang efektif dan tingkat produksi dapat meningkat
4.       Investasi efektif serta tabungan yang bersifat produktif meningkat atau lebih dari jumlah pendapatan nasional.
5.       Industri-industri baru berkembang dengan cepat dan industri yang sudah ada mengalami ekspansi dengan cepat.

d.      Gerak Menuju Kedewasaan (Maturity)
1.       Merupakan perkembangan terus menerus daimana perekonoian tumbuh secaa teratur serta lapangan usaha bertambah luas dengan penerapan teknologi modern.
2.       Investasi efektif serta tabungan meningkat dari 10 % hingga 20 % dari pendapatan nasional dan investasi ini berlangsung secara cepat.
3.       Output dapat melampaui pertamabahn jumlah penduduk
4.       Barang-barang yang dulunya diimpor, kini sudah dapat dihasilkan sendiri.
5.       Tingkat perekonomian menunjukkkan kapasitas bergerak melampau kekuatan industri pad masa take off dengan penerapan teknologi modern
e.      Tingkat Konsumsi Tinggi (high mass consumption)
1.       Sektor-sektor industri emrupakan sektor yang memimpin (leading sector) bergerak ke arah produksi barang-barang konsumsi tahan lama dan jasa-jasa.
2.       Pendapatn riil per kapita selalu meningkat sehingga sebagian besar masyarakat mencapai tingkat konsumsi yang melampaui kebutuhan bahan pangan dasar, sandang, dan pangan.
3.       Kesempatan kerja penuh sehingga pendapata nasional tinggi.
4.       Pendapatan nasional yang tinggi dapat memenuhi tingkat konsumsi tinggi

2. Teori Klasik dan Neo Klasik

Teori Klasik
A.    Adam Smith
Teori Adam Smith beranggapan bahwa pertumbuhan ekonomi sebenarnya bertumpu pada adanya pertambahan penduduk. Dengan adanya pertambahan penduduk maka akan terdapat pertambahan output atau hasil. Teori Adam Smith ini tertuang dalam bukunya yang berjudul An Inquiry Into the Nature and Causes of the Wealth of Nations.

B.     David Ricardo
Ricardo berpendapat bahwa faktor pertumbuhan penduduk yang semakin besar sampai menjadi dua kali lipat pada suatu saat akan menyebabkan jumlah tenaga kerja melimpah. Kelebihan tenaga kerja akan mengakibatkan upah menjadi turun. Upah tersebut hanya dapat digunakan untuk membiayai taraf hidup minimum sehingga perekonomian akan mengalami kemandegan (statonary state). Teori David Ricardo ini dituangkan dalam bukunya yang berjudul The Principles of Political and Taxation.
Teori Neoklasik
Robert Solow berpendapat bahwa pertumbuhan ekonomi merupakan rangkaian kegiatan yang bersumber pada manusia, akumulasi modal, pemakaian teknologi modern dan hasil atau output. Adapun pertumbuhan penduduk dapat berdampak positif dan dapat berdampak negatif. Oleh karenanya, menurut Robert Solow pertambahan penduduk harus dimanfaatkan sebagai sumber daya yang positif.
B.     Harrord Domar
Teori ini beranggapan bahwa modal harus dipakai secara efektif, karena pertumbuhan ekonomi sangat dipengaruhi oleh peranan pembentukan modal tersebut. Teori ini juga membahas tentang pendapatan nasional dan kesempatan kerja
RUMUS PERTUMBUHAN EKONOMI

     PNB RILL1-PNB RIIL0 X 100%
PNB RILL0
Dimana :               pnb rill1  untuk pendapatan nasional tahun sekarang atau tahun yang      akan    di hitung
                                Pnb rill0 untuk pendapatan nasional tahun sebelumnya

Sukirno sadono, Makro ekonomi teori pengantar ekonomi ,PT RajaGrafindo persada  . hal 50