1.3 SISTEM
PEREKONOMIAN SOSIALIS
Sistem ekonomi
sosialisme sebenarnya cukup sederhana. Semua aspek ekonomi dianggap sebagai
milik bersama, tapi bukan berarti harus dimiliki secara sepanuhnya secara
bersama, semua aspek ekonomi boleh dimiliki secara pribadi masing-masing,
dengan syarat boleh digunakan secara Sosialis, mirip dengan gotong-royong
sebenarnya. Sistem
Ekonomi sosialis adalah
sistem ekonomi yang seluruh kegiatan ekonominya direncanakan,
dilaksanakan, dan diawasi oleh pemerintah secara terpusat. Sistem ekonomi
sosialis tidak sama dengan sistem ekonomi komunis, sosialisme merupakan tahap
persiapan ke komunisme.
Sistem ekonomi sosialis mempunyai tujuan kemakmuran bersama, filosofi ekonomi sosialis adalah bagaimana mendapatkan kesejahteraan, perkembangan sosialisme dimulai dari kritik terhadap kapitalisme yang pada waktu itu kam kapitalis atau kam borjuis mendapat legitimasi gereja untuk mengeksploitasi buruh. Inilah yang menjadikan Karl Marx mengkritik sistem kapitalis sebagai ekonomi yang tidak sesuai dengan aspek kemasyarakatan.
Sejumlah
pakar ekonomi dan sejarah telah mengemukakan beberapa masalah yang berkaitan
dengan teori sosialisme. Diantaranya antara lain Milton Friedman, Ayn Rand, Ludwig von Mises, Friedrich Hayek, dan Joshua Muravchik.
Ciri –ciri
system ekonomi sosialis:
·
Lebih
mengutamakan kebersamaan (kolektivisme).
- Masyarakat dianggap sebagai satu-satunya kenyataan sosial, sedang individu-individu fiksi belaka.
- Tidak ada pengakuan atas hak-hak pribadi (individu) dalam sistem sosialis.
- Masyarakat dianggap sebagai satu-satunya kenyataan sosial, sedang individu-individu fiksi belaka.
- Tidak ada pengakuan atas hak-hak pribadi (individu) dalam sistem sosialis.
·
Peran
pemerintah sangat kuat
- Pemerintah bertindak aktif mulai dari perencanaan, pelaksanaan hingga tahap pengawasan.
- Alat-alat produksi dan kebijaksanaan ekonomi semuanya diatur oleh negara.
- Pemerintah bertindak aktif mulai dari perencanaan, pelaksanaan hingga tahap pengawasan.
- Alat-alat produksi dan kebijaksanaan ekonomi semuanya diatur oleh negara.
·
Sifat
manusia ditentukan oleh pola produksi
-Pola produksi (aset dikuasai masyarakat) melahirkan kesadaran kolektivisme (masyarakat sosialis)
-Pola produksi (aset dikuasai masyarakat) melahirkan kesadaran kolektivisme (masyarakat sosialis)
- Pola produksi (aset dikuasai individu)
melahirkan kesadaran individualisme (masyarakat kapitalis).
Sistem Ekonomi Sosialis mempunyai
kelemahan sebagai berikut :
1) Sulit melakukan transaksi
Tawar-menawar sangat sukar dilakukan oleh individu yang terpaksa mengorbankan
kebebasan pribadinya dan hak terhadap harta milik pribadi hanya untuk
mendapatkan makanan sebanyak dua kali. Jual beli sangat terbatas, demikian pula
masalah harga juga ditentukan oleh pemerintah, oleh karena itu stabilitas
perekonomian Negara sosialis lebih disebabkan tingkat harga ditentukan oleh
Negara, bukan ditentukan oleh mekanisme pasar.
2) Membatasi kebebasan Sistem
tersebut menolak sepenuhnya sifat mementingkan diri sendiri, kewibawaan
individu yang menghambatnya dalam memperoleh kebebasan berfikir serta
bertindak, ini menunjukkan secara tidak langsung system ini terikat kepada sistem
ekonomi dictator. Buruh dijadikan budak masyarakat yang memaksanya bekerja
seperti mesin.
3) Mengabaikan pendidikan moral
Dalam system ini semua kegiatan diambil alih untuk mencapai tujuan ekonomi,
sementara pendidikan moral individu diabaikan. Dengan demikian, apabila
pencapaian kepuasan kebendaan menjadi tujuan utama dan nlai-nilai moral tidak
diperhatikan lagi
Adapun kebaikan-kebaikan dari Sistem
Ekonomi Sosialis adalah :
1) Disediakannya kebutuhan pokok
Setiap warga Negara disediakan kebutuhan pokoknya, termasuk makanan dan
minuman, pakaian, rumah, kemudahan fasilitas kesehatan, serta tempat dan
lain-lain. Setiap individu mendapatkan pekerjaan dan orang yang lemah serta
orang yang cacat fisik dan mental berada dalam pengawasan Negara.
2) Didasarkan perencanaan Negara
Semua pekerjaan dilaksanakan berdasarkan perencanaan Negara Yang sempurna, di
antara produksi dengan penggunaannya. Dengan demikian masalah kelebihan dan
kekurangan dalam produksi seperti yang berlaku dalam System Ekonomi Kapitalis
tidak akan terjadi.
3) Produksi dikelola oleh Negara
Semua bentuk produksi dimiliki dan dikelola oleh Negara, sedangkan keuntungan
yang diperoleh akan digunakan untuk kepentingan-kepentingan Negara.
Negara yang menganut
system ekonomi sosialis contohnya : Rusia, korea dll.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar