Ini sedikit artikel tentang pemasaran yang writer rangkum dari beberapa sumber semoga bermanfaat ya
PEMASARAN
Pemasaran dalam bahasa inggris adalah marketing yang artinya proses penyusunan komunikasi terpadu yang bertujuan untuk memberikan informasi mengenai barang atau jasa dalam kaitannya dengan memuaskan kebutuhan dan keinginan manusia.
Pemasaran dimulai dengan pemenuhan kebutuhan manusia yang kemudian bertumbuh menjadi keinginan manusia. Contohnya, seorang manusia membutuhkan air dalam memenuhi kebutuhan dahaganya. Jika ada segelas air maka kebutuhan dahaganya akan terpenuhi. Namun manusia tidak hanya ingin memenuhi kebutuhannya namun juga ingin memenuhi keinginannya yaitu misalnya segelas air merek Aqua yang bersih dan mudah dibawa. Maka manusia ini memilih Aqua botol yang sesuai dengan kebutuhan dalam dahaga dan sesuai dengan keinginannya yang juga mudah dibawa.
Proses dalam pemenuhan kebutuhan dan keinginan manusia inilah yang menjadi konsep pemasaran. Mulai dari pemenuhan produk (product), penetapan harga (price), pengiriman barang (place), dan mempromosikan barang (promotion). Seseorang yang bekerja dibidang pemasaran disebut pemasar. Pemasar ini sebaiknya memiliki pengetahuan dalam konsep dan prinsip pemasaran agar kegiatan pemasaran dapat tercapai sesuai dengan kebutuhan dan keinginan manusia terutama pihak konsumen yang dituju.
Jenis jenis marketing
- Traditional Marketing
Penekanan
pada functional features & benefits dari poduk, tidak mementingkan keadaan
produk, tingkat persaingan masih kurang & konsumen bersifat sangat
rasional.
- · Transactional Marketing
Penekanan
fokus pada penjualan tunggal, orientasi pada karakteristik produk, skala waktu
yang digunakan relatif singkat, sedikit penekanan pada pelayanan kepada
pelanggan, komitmen pelanggan rendah, lebih menekankan kualitas sebagai
perhatian produksi.
- · Turbo Marketing
Merupakan
perkembangan mutakhir dari gejala pemasaran yg ingin mengatasi saingan dengan
kecepatan pelayanan.Kecepatan layanan merupakan tuntutan konsumen masa kini
sesuai dgn globalisasi di segala bidang.
Penyebab
: persaingan pemasaran dgn adanya brg dgn harga murah, strategi produsen
mendesain produk berbeda dgn saingan, produsen membuat brg mkn baik, produsen
mulai dgn strategi memproduksi, melayani & mengirim barang lebih cepat dari
saingan.
Contoh
cuci cetak 1 menit, fast food, kilat khusus, patas.
- · Relationship Marketing
Penekanan
hubungan jangka panjang berbasis data pelanggan dgn menjaga & selalu
memperbaiki hubungan dgn langganan lama daripada mencari langganan baru. Kunci
dalam memelihara pelanggan.
Upaya
menarik pelanggan & meningkatkan hubungan dengan pelanggan (Leonard L.
Berry).
Upaya
mengenal konsumen lebih baik sehingga perusahaan dapat memenuhi need & wants
konsumen.
- · Comodity Marketing
Pada
tahap ini tdk ada pembeda antara produk yg satu dgn produk yg lainnya, hargapun
tidak bisa ditentukan sendiri karena bergantung pada suplai & permintaan.
- · Good Marketing
Pemasaran
pada tahap ini sudah memperhatikan differensiasi antar produk & sudah bisa
menentukan harga sendiri.
- · Service Marketing
Tahap
dimana konsumen telah membeli produk/jasa dalam satu paket lain seperti layanan
sebelum & sesudah penjualan. Pada tahap ini pula konsumen sudah bisa
mempertimbangkan tingkat kepuasan mereka.
- · Transformation Marketing
Pemasar
tidak hanya menciptakan memori jangka panjang tetapi bisa melakukan perubahan
tansformasi secara lebih permanen.
- · Experential Marketing
Tahapan
pemasaran di lingkungan pasar yang sudah paham denagn service marketing.
Pada tahapan ini dilakukan pendekatan dgn menghadirkan pengalaman holistik
melalui penggunaan seluruh panca indera.
Konsep
pemasaran yg menekankan kinerja produk/jasa dalam memberikan pengalaman emosi
hingga menyentuh hati & perasaan konsumen.
Penekanan
pada produk yang dapat menyentuh perasaan, hati & pikiran konsumen. Adanya
pengalaman berupa emotional benefit. (Bernd H. Schmitt)
Emotional
value berupa
nilai ekuitas, pengalaman & energi.
Nilai
ekuitas : segala sesuatu yang diterima konsumen atas dasar image merk yg
dijanjikan oleh produsen = brand promises.
- · Social Marketing
Menunjukkan
tanggung jawab sosial untuk peningkatan taraf hidup masyarakat melalui
pendidikan, seni budaya, kesehatan, lingkungan, agama, olahraga, dsbnya.
- · Individualized Marketing
Menekankan
pendekatan atau sentuhan pribadi kepada konsumen. Marketing database.
- · Mega Marketing
Koordinasi
strategi dari keahlian ekonomi, psikologi, politik, dan public relations untuk
mendapatkan kerjasama dari berbagai pihak utk memasuki pasar tertentu.
Dikembangkan
menjadi MPR
Misal
: Pepsi negosiasi dgn pemerintah India utk mengekspor produk pertanian India
agar Pepsi dapat memasuki pasar India. tidak hanya memakai bauran pemasaran 4 P
tetapi menjadi 6 P yakni Politik/Power dan Public Opinion/PR.
- · Stealth Marketing
Pemasaran
anti radar, dimana konsumen dibuat tidak sadar sama sekali bahwa telah
diperdaya pemasaran. Terjadi karena adanya kepadatan media & merosotnya
kredibilitas perusahaan.
Misal
Kratingdaeng ada di tong sampah ketika mulai dipopulerkan di Eropa atau mobil
Toyota ada di setiap sudut Jakarta.
- · Ambush Marketing
Pemasaran
yang dilakukan oleh perusahaan yg bukan menjadi sponsor resmi suatu even misal
sponsor resmi adalah Nike tetapi Adidas selalu muncul ketika iklan di TV event
tersebut.
- · Sponsorship / Event Marketing
Bentuk
promosi merek yg mengikat merek dgn aktivitas yg menarik
Meliputi
2 kegiatan utama yakni :
1. Pertukaran
antara sponsor (spt merek) & pihak yg disponsori (seperti olahraga) dimana
pihak yg terakhir menerima fee dari pihak sponsor memperoleh hak untuk
dikaitkan dengan kegiatan yg disponsori.
2.
Pemasaran asosiasi oleh sponsor.
Strategi
pemasaran
Strategi pemasaran merupakan hal
yang sangat penting bagi perusahaan dimana strategi pemasaran merupakan suatu
cara mencapai tujuan dari sebuah perusahaan. Hal ini juga didukung oleh
pendapat Swastha “Strategi adalah serangkaian rancangan besar yang menggambarkan
bagaimana sebuah perusahaan harus beroperasi untuk mencapai tujuannya.] Sehingga dalam menjalankan usaha kecil
khususnya diperlukan adanya pengembangan melalui strategi pemasarannya. Karena
pada saat kondisi kritis justru usaha kecillah yang mampu memberikan
pertumbuhan terhadap pendapatan masyarakat. Pemasaran menurut W. Y. Stanton
pemasaran adalah sesuatu yang meliputi seluruh sistem yang berhubungan dengan
tujuan untuk merencanakan dan menentukan harga sampai dengan mempromosikan dan
mendistribusikan barang dan jasa yang bisa memuaskan kebutuhan pembeli aktual
maupun potensial. Berdasarkan definisi di atas, proses pemasaran dimulai dari
menemukan apa yang diinginkan oleh konsumen. Yang akhirnya pemasaran memiliki
tujuan yaitu :
- Konsumen potensial mengetahui secara detail produk yang kita hasilkan dan perusahaan dapat menyediakan semua permintaan mereka atas produk yang dihasilkan.
- Perusahaan dapat menjelaskan secara detail semua kegiatan yang berhubungan dengan pemasaran. Kegiatan pemasaran ini meliputi berbagai kegiatan, mulai dari penjelasan mengenai produk, desain produk, promosi produk, pengiklanan produk, komunikasi kepada konsumen, sampai pengiriman produk agar sampai ke tangan konsumen secara cepat.
- Mengenal dan memahami konsumen sedemikian rupa sehingga produk cocok dengannya dan dapat terjual dengan sendirinya.
Pada umumnya kegiatan pemasaran berkaitan
dengan koordinasi beberapa kegiatan bisnis. Strategi pemasaran ini dipengaruhi
oleh faktor-faktor sebagai berikut :
- Faktor mikro, yaitu perantara pemasaran, pemasok, pesaing dan masyarakat
- Faktor makro, yaitu demografi/ekonomi, politik/hukum, teknologi/fisik dan sosial/budaya.
Berikut ini adalah hal-hal yang
perlu diperhatikan untuk pemasaran : Dari sudut pandang penjual :
- Tempat yang strategis (place),
- Produk yang bermutu (product),
- Harga yang kompetitif (price), dan
- Promosi yang gencar (promotion).
Dari sudut pandang konsumen :
- Kebutuhan dan keinginan konsumen (customer needs and wants),
- Biaya konsumen (cost to the customer),
- Kenyamanan (convenience), dan
- Komunikasi (comunication).
Dari apa yang sudah dibahas di atas
ada beberapa hal yang dapat disimpulkan, bahwa pembuatan produk atau jasa yang
diinginkan oleh konsumen harus menjadi fokus kegiatan operasional maupun
perencanaan suatu perusahaan. Pemasaran yang berkesinambungan harus adanya koordinasi
yang baik dengan berbagai departemen (tidak hanya di bagian pemasaran saja),
sehingga dapat menciptakan sinergi di dalam upaya melakukan kegiatan pemasaran.
Contoh:
Strategi marketing jalanan:
- Bentuk Tim Marketing yang Bertenaga. Carilah para anggota tim marketing yang penuh energi. Mengapa? Karena marketing jalanan cukup menguras energi. Karena itu sebaiknya anda rekrut orang-orang muda. Bisa anak sekolahan atau mereka yang masih kuliah.
- Tetapkan Target yang Jelas. Misalkan setiap marketer ditarget untuk mendatangi 10 rumah atau menemui 10 orang dalam satu jam dengan target closing minimal 30 persen.
- Buat Penawaran yang Tak Kuasa Ditolak Konsumen. Apakah itu? Penawaran yang sensasional! Ini merupakan salah satu kunci keberhasilan marketing jalanan. Berikan penawaran yang sensasional yang membuat konsumen tidak kuasa menolaknya. Kalau kata Mas Bligus Ardhi di sini mengutip Tung Desem Waringin, penawaran sensasional bersandar pada USP (U = Ultimate Advantage, S = Sensational Offer, P = Powerful Promise). Strategi marketing yang bagus.
Sejarah Pemasaran
seiring dengan perkembangan ilmu
ekonomi.Tidak dapat dipungkiri bahwa perkembangan ilmu ekonomi modern turut
dipengaruhi oleh perkembangan kebudayaan masyarakat khususnya teknologi.
Revolusi industri yang dipelopori oleh James Watt dgn penemuan mesin uapnya, telah
mengubah tatanan masyarakat yang tadinya berorientasi agraris menjadi
berorientasi industrialis. Hal ini ditandai dengan pembangunan pabrik-pabrik
yang digerakan tidak lagi oleh manusia, tetapi juga oleh mesin, kapasitas
produksi yang semakin besar dan meningkatnya kebutuhan masyarakat. Revolusi
industri juga membawa pengaruh penting dalam perkembangan ilmu ekonomi secara
umum. Sistem ekonomi misalnya yang tadinya berorientasi merkantilis dan
phisiokrasi, sekarang beralih ke kapitalis di bawah panji pemikiran Adam Smith.
- 1 Perkembangan pemikiran marketing
- 2 Tiga Masa Marketing
Perkembangan
pemikiran marketing
sebagai ilmu sendiri lahir karena
berbagai faktor:
- Keberadaan Ilmu Ekonomi Sebagai Bagian dari Ilmu-Ilmu Sosial
Ilmu ekonomi mau tidak mau tidak
bisa melepaskan diri dari esensinya sebagai ilmu sosial. Sebagai ilmu sosial
peran dasar ilmu ekonomi adalah menganalisis dan memecahkan masalah-masalah
sosial masyarakat yang berhubungan dengan ekonomi. Pemecahan ini tidak selalu
dapat dipecahkan secara makro. Pemecahan secara mikro jelas dibutuhkan. Orang
per orang baik secara individu ataupun kelompok membutuhkan pemecahan atas
masalah mereka secara individualized. Pemecahan ini tentu saja membutuhkan
analisis yg tidak saja bersifat teoritis-matematis seperti dalam ilmu ekonomi,
tetapi membutuhkan analisis yang benar-benar sesuai dengan tantangan ruang dan
waktu serta konteks masalah pada saat itu.
- Kegagalan Ilmu-Ilmu Dasar Ekonomi.
Ilmu-ilmu dasar ekonomi terutama
ilmu Ekonomi makro dan ekonomi mikro telah dianggap gagal memecahkan dan
menganalisis masalah-masalah ekonomi yang terjadi. Beberapa teori dasar dalam
ekonomi mikro seperti hukum permintaan, teori kepuasan marginal, teori perilaku
konsumen dan sebagainya, dianggap tidak memadai untuk menjelaskan kompleksitas
permasalahan-permasalahan aktual ekonomi.
- Perkembangan masyarakat dan pola-pola kehidupan zaman.
Zaman industri telah membuat
perubahan yang signifikan dalam tatanan kehidupan masyarakat, yang pada
akhirnya disebut sebagai zaman modern. Tetapi perlu pula disadari bahwa
perkembangan masyarakat post-modern tidak lagi bertumpu pada kelompok-kelompok
masyarakat, tetapi pada kehidupan yang bersifat individualized, hal yang
kemudian dikenal sebagai era informasi. Perkembangan marketing sebagai ilmu
pada paruh kedua abad 20, turut dipengaruhi oleh para pemikir futuristik yang
telah memperkirakan arah perkembangan dunia menuju era informasi tersebut.
- Runtuhnya sistem komunisme dunia.
Sistem komunisme yang pernah merajai
sebagian belahan dunia sejak PD I dan berlanjut pada PD II. Politik pada masa
perang dingin pun mencerminkan adanya perbedaan pandangan yang sangat mencolok
antara kapitalisme dan komunisme, yang sebenarnya berawal dari masalah ekonomi.
Lebih tepatnya, secara filsafati perbedaan tafsiran terhadap Injil Matius.
Dengan runtuhnya sistem komunisme
dunia, dunia menjadi terbuka bagi aktivitas ekonomi. Negara-negara yang tadinya
menganut sistem ekonomi komando, beralih untuk memperlajari sistem ekonomi
pasar, dan ilmu aplikatif yg paling digemari adalah ilmu pemasaran. Buku-buku
dari berbagai ahli di dunia barat mulai dibawah dan diterjemahkan ke dalam
bahasa setempat. Tidak terkecuali juga buku-buku pemasaran, terutama buku dari
begawan marketing dunia, Philip Kotler.
Selain dari latar belakang lahirnya
dan berkembangnya ilmu marketing, kita perlu mengenal beberapa hal mendasar
dalam sejarah marketing. Marketing jelas dimulai dari kegiatan pertukaran entah
antar pribadi dengan pribadi, kelompok dan seterusnya. Pertukaran ini
membutuhkan suatu konsensus bersama di antara pihak2 yang melakukan pertukaran
tersebut. Tetapi pertukaran ini sendiri tidak dapat disebut sebagai ilmu
marketing. Karena sebenarnya kegiatan tersebut lebih bersifat praktis ekonomi
semata.
Marketing lahir sebagai ilmu justru
berawal dari ilmu periklanan (advertising). marketing pertama kali diajarkan
dalam kelas oleh ED. Jones pada tahun 1906 di University of Michigan dan
kemudian oleh Simon Litman di University of California pada tahun itu juga.
Marketing selanjutnya lebih dipandang sebagai ilmu distribusi (distribusi
masal), dan pengajarannya pun semakin luas pada universitas-universitas
terkemuka di Amerika Serikat. Sedangkan dipandang dari sudut advertising,
marketing sudah berkembang lebih dulu pada paruh terakhir abad ke-19, melalui
penerbitan buku-buku yang berhubungan dengan advertising.
Pada masa-masa terkemudian,
marketing diajarkan dengan tiga elemen utama, yaitu advertising, selling dan
distribution. Dan selanjutnya perlahan namun pasti, unsur-unsur lain pun mulai
dimasukan dalam pemikiran-pemikiran marketing. Di antaranya, konsep konsumsi,
perilaku pasar, dan seterusnya.
Tiga
Masa Marketing
Marketing tumbuh sebagai ilmu
modern, seperti dikenal pada saat ini, karena dorongan para ahli yang turut
serta menyumbang pemikiran di dalamnya. Para ahli ini dibagi dalam 4 kelompok
utama, yaitu:
1. Kelompok pendiri adalah mereka
yang melahirkan marketing sejak dari pertama, yang meletakan dasar-dasar
marketing seperti yang sudah disebutkan diatas, di mana marketing memiliki 3
elemen dasar utama.
2. Kelompok akademisi, di antara
mereka adalah Philip Kotler, Theodore Levitt, dan lain sebagainya. Masa ini
ditandai dengan pengembangan ke arah modernisasi pemikiran marketing, dan
pemanfaatan ilmu-ilmu lain yang relevan dalam bidang marketing, seperti
psikologi sosial.
3. Kelompok konsultan. Jumlah mereka
cukup banyak. Pemikiran mereka tidak semata-mata pada penelitian yang bersifat
kuantitatif, tetapi lebih mengarah pada pengamatan dan observasi yang bersifat
subjektif. Di antara mereka ini adalah Jack Trout dan Al Ries.
4. Kelompok praktisi, adalah mereka
yang tadinya bekerja dalam bidang pemasaran, pernah memegang jabatan tinggi
bidang marketing di dalam suatu perusahaan besar dan seterusnya. Pemikiran
mereka lebih berorientasi kepada pengalaman mereka pribadi selama mereka
bekerja. Sehingga pemikiran mereka bersifat aplikatif.
Pemisahan ini pada dasarnya tidak
bersifat permanent, karena ada juga kelompok akademisi yang menjadi konsultan,
praktisi dan lain sebagainya. Pemisahan ini dimaksudkan untuk memahami kerangka
berpikir marketing sebagai ilmu dengan lebih baik.
Gelombang-gelombang baru teknologi
dewasa ini, turut pula mempengaruhi perkembangan ilmu marketing.
Pemikiran-pemikiran mutakhir seperti CRM (Costumer Relationship Marketing),
Presicion Marketing, Marketing on the Internet, merupakan bukti bahwa
perkembangan marketing dipengaruhi oleh perkembangan teknologi khususnya dalam
bidang informasi dan komunikasi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar