Minggu, 13 Oktober 2013

Pemasaran


Ini sedikit artikel tentang pemasaran yang writer rangkum dari beberapa sumber  semoga bermanfaat ya

PEMASARAN

Pemasaran dalam bahasa inggris adalah  marketing yang artinya  proses penyusunan komunikasi terpadu yang bertujuan untuk memberikan informasi mengenai barang atau jasa dalam kaitannya dengan memuaskan kebutuhan dan keinginan manusia.
Pemasaran dimulai dengan pemenuhan kebutuhan manusia yang kemudian bertumbuh menjadi keinginan manusia. Contohnya, seorang manusia membutuhkan air dalam memenuhi kebutuhan dahaganya. Jika ada segelas air maka kebutuhan dahaganya akan terpenuhi. Namun manusia tidak hanya ingin memenuhi kebutuhannya namun juga ingin memenuhi keinginannya yaitu misalnya segelas air merek Aqua yang bersih dan mudah dibawa. Maka manusia ini memilih Aqua botol yang sesuai dengan kebutuhan dalam dahaga dan sesuai dengan keinginannya yang juga mudah dibawa.
Proses dalam pemenuhan kebutuhan dan keinginan manusia inilah yang menjadi konsep pemasaran. Mulai dari pemenuhan produk (product), penetapan harga (price), pengiriman barang (place), dan mempromosikan barang (promotion). Seseorang yang bekerja dibidang pemasaran disebut pemasar. Pemasar ini sebaiknya memiliki pengetahuan dalam konsep dan prinsip pemasaran agar kegiatan pemasaran dapat tercapai sesuai dengan kebutuhan dan keinginan manusia terutama pihak konsumen yang dituju.
Jenis jenis marketing
  •   Traditional Marketing
Penekanan pada functional features & benefits dari poduk, tidak mementingkan keadaan produk, tingkat persaingan masih kurang & konsumen bersifat sangat rasional.
  • ·         Transactional Marketing
Penekanan fokus pada penjualan tunggal, orientasi pada karakteristik produk, skala waktu yang digunakan relatif singkat, sedikit penekanan pada pelayanan kepada pelanggan, komitmen pelanggan rendah, lebih menekankan kualitas sebagai perhatian produksi.
  • ·         Turbo Marketing
Merupakan perkembangan mutakhir dari gejala pemasaran yg ingin mengatasi saingan dengan kecepatan pelayanan.Kecepatan layanan merupakan tuntutan konsumen masa kini sesuai dgn globalisasi di segala bidang. 
Penyebab : persaingan pemasaran dgn adanya brg dgn harga murah, strategi produsen mendesain produk berbeda dgn saingan, produsen membuat brg mkn baik, produsen mulai dgn strategi memproduksi, melayani & mengirim barang lebih cepat dari saingan.
Contoh cuci cetak 1 menit, fast food, kilat khusus, patas.
  • ·         Relationship Marketing
Penekanan hubungan jangka panjang berbasis data pelanggan dgn menjaga & selalu memperbaiki hubungan dgn langganan lama daripada mencari langganan baru. Kunci dalam memelihara pelanggan.
Upaya menarik pelanggan & meningkatkan hubungan dengan pelanggan (Leonard L. Berry).
Upaya mengenal konsumen lebih baik sehingga perusahaan dapat memenuhi need & wants konsumen.
  • ·         Comodity Marketing
Pada tahap ini tdk ada pembeda antara produk yg satu dgn produk yg lainnya, hargapun tidak bisa ditentukan sendiri karena bergantung pada suplai & permintaan.
  • ·         Good Marketing
Pemasaran pada tahap ini sudah memperhatikan differensiasi antar produk & sudah bisa menentukan harga sendiri.
  • ·         Service Marketing
Tahap dimana konsumen telah membeli produk/jasa dalam satu paket lain seperti layanan sebelum & sesudah penjualan. Pada tahap ini pula konsumen sudah bisa mempertimbangkan tingkat kepuasan mereka.
  • ·         Transformation Marketing
Pemasar tidak hanya menciptakan memori jangka panjang tetapi bisa melakukan perubahan tansformasi secara lebih permanen.
  • ·         Experential Marketing
Tahapan pemasaran di lingkungan pasar yang sudah paham denagn service marketing. Pada tahapan ini dilakukan pendekatan dgn menghadirkan pengalaman holistik melalui penggunaan seluruh panca indera.
Konsep pemasaran yg menekankan kinerja produk/jasa dalam memberikan pengalaman emosi hingga menyentuh hati & perasaan konsumen.
Penekanan pada produk yang dapat menyentuh perasaan, hati & pikiran konsumen. Adanya pengalaman berupa emotional benefit. (Bernd H. Schmitt)
Emotional value berupa nilai ekuitas, pengalaman & energi.
Nilai ekuitas : segala sesuatu yang diterima konsumen atas dasar image merk yg dijanjikan oleh produsen = brand promises.
  • ·         Social Marketing
Menunjukkan tanggung jawab sosial untuk peningkatan taraf hidup masyarakat melalui pendidikan, seni budaya, kesehatan, lingkungan, agama, olahraga, dsbnya.
  • ·         Individualized Marketing
Menekankan pendekatan atau sentuhan pribadi kepada konsumen. Marketing database.
  • ·         Mega Marketing
Koordinasi strategi dari keahlian ekonomi, psikologi, politik, dan public relations untuk mendapatkan kerjasama dari berbagai pihak utk memasuki pasar tertentu.
Dikembangkan menjadi MPR
Misal : Pepsi negosiasi dgn pemerintah India utk mengekspor produk pertanian India agar Pepsi dapat memasuki pasar India. tidak hanya memakai bauran pemasaran 4 P tetapi menjadi 6 P yakni Politik/Power dan Public Opinion/PR.
  • ·         Stealth Marketing
Pemasaran anti radar, dimana konsumen dibuat tidak sadar sama sekali bahwa telah diperdaya pemasaran. Terjadi karena adanya kepadatan media & merosotnya kredibilitas perusahaan.
Misal Kratingdaeng ada di tong sampah ketika mulai dipopulerkan di Eropa atau mobil Toyota ada di setiap sudut Jakarta.
  • ·         Ambush Marketing
Pemasaran yang dilakukan oleh perusahaan yg bukan menjadi sponsor resmi suatu even misal sponsor resmi adalah Nike tetapi Adidas selalu muncul ketika iklan di TV event tersebut.
  • ·         Sponsorship / Event Marketing
Bentuk promosi merek yg mengikat merek dgn aktivitas yg menarik
Meliputi 2 kegiatan utama yakni : 
1. Pertukaran antara sponsor (spt merek) & pihak yg disponsori (seperti olahraga) dimana pihak yg terakhir menerima fee dari pihak sponsor memperoleh hak untuk dikaitkan dengan kegiatan yg disponsori. 
2. Pemasaran asosiasi oleh sponsor.

Strategi pemasaran
Strategi pemasaran merupakan hal yang sangat penting bagi perusahaan dimana strategi pemasaran merupakan suatu cara mencapai tujuan dari sebuah perusahaan. Hal ini juga didukung oleh pendapat Swastha “Strategi adalah serangkaian rancangan besar yang menggambarkan bagaimana sebuah perusahaan harus beroperasi untuk mencapai tujuannya.] Sehingga dalam menjalankan usaha kecil khususnya diperlukan adanya pengembangan melalui strategi pemasarannya. Karena pada saat kondisi kritis justru usaha kecillah yang mampu memberikan pertumbuhan terhadap pendapatan masyarakat. Pemasaran menurut W. Y. Stanton pemasaran adalah sesuatu yang meliputi seluruh sistem yang berhubungan dengan tujuan untuk merencanakan dan menentukan harga sampai dengan mempromosikan dan mendistribusikan barang dan jasa yang bisa memuaskan kebutuhan pembeli aktual maupun potensial. Berdasarkan definisi di atas, proses pemasaran dimulai dari menemukan apa yang diinginkan oleh konsumen. Yang akhirnya pemasaran memiliki tujuan yaitu :
  1. Konsumen potensial mengetahui secara detail produk yang kita hasilkan dan perusahaan dapat menyediakan semua permintaan mereka atas produk yang dihasilkan.
  2. Perusahaan dapat menjelaskan secara detail semua kegiatan yang berhubungan dengan pemasaran. Kegiatan pemasaran ini meliputi berbagai kegiatan, mulai dari penjelasan mengenai produk, desain produk, promosi produk, pengiklanan produk, komunikasi kepada konsumen, sampai pengiriman produk agar sampai ke tangan konsumen secara cepat.
  3. Mengenal dan memahami konsumen sedemikian rupa sehingga produk cocok dengannya dan dapat terjual dengan sendirinya.
Pada umumnya kegiatan pemasaran berkaitan dengan koordinasi beberapa kegiatan bisnis. Strategi pemasaran ini dipengaruhi oleh faktor-faktor sebagai berikut :
  1. Faktor mikro, yaitu perantara pemasaran, pemasok, pesaing dan masyarakat
  2. Faktor makro, yaitu demografi/ekonomi, politik/hukum, teknologi/fisik dan sosial/budaya.
Berikut ini adalah hal-hal yang perlu diperhatikan untuk pemasaran : Dari sudut pandang penjual :
  1. Tempat yang strategis (place),
  2. Produk yang bermutu (product),
  3. Harga yang kompetitif (price), dan
  4. Promosi yang gencar (promotion).
Dari sudut pandang konsumen :
  1. Kebutuhan dan keinginan konsumen (customer needs and wants),
  2. Biaya konsumen (cost to the customer),
  3. Kenyamanan (convenience), dan
  4. Komunikasi (comunication).
Dari apa yang sudah dibahas di atas ada beberapa hal yang dapat disimpulkan, bahwa pembuatan produk atau jasa yang diinginkan oleh konsumen harus menjadi fokus kegiatan operasional maupun perencanaan suatu perusahaan. Pemasaran yang berkesinambungan harus adanya koordinasi yang baik dengan berbagai departemen (tidak hanya di bagian pemasaran saja), sehingga dapat menciptakan sinergi di dalam upaya melakukan kegiatan pemasaran.

Contoh:

Strategi marketing jalanan:

  1. Bentuk Tim Marketing yang Bertenaga. Carilah para anggota tim marketing yang penuh energi. Mengapa? Karena marketing jalanan cukup menguras energi. Karena itu sebaiknya anda rekrut orang-orang muda. Bisa anak sekolahan atau mereka yang masih kuliah.
  2. Tetapkan Target yang Jelas. Misalkan setiap marketer ditarget untuk mendatangi 10 rumah atau menemui 10 orang dalam satu jam dengan target closing minimal 30 persen.
  3. Buat Penawaran yang Tak Kuasa Ditolak Konsumen. Apakah itu? Penawaran yang sensasional! Ini merupakan salah satu kunci keberhasilan marketing jalanan. Berikan penawaran yang sensasional yang membuat konsumen tidak kuasa menolaknya. Kalau kata Mas Bligus Ardhi di sini mengutip Tung Desem Waringin, penawaran sensasional bersandar pada USP (U = Ultimate Advantage, S = Sensational Offer, P = Powerful Promise). Strategi marketing yang bagus.
Menerapkan marketing jalanan memiliki keunggulan pada kemudahan dalam mengukur tingkat efektivitasnya. Sebab, tidak harus menunggu sampai seminggu atau bahkan sebulan, anda bahkan bisa mengukur efektivitasnya berdasar ukuran setiap jam. Marketing jalanan merupakan pendobrak bila segala macam upaya marketing onlineyang selama ini anda lakukan belum membuahkan hasil memuaskan. Siapkan strategi marketing anda.

Sejarah Pemasaran
seiring dengan perkembangan ilmu ekonomi.Tidak dapat dipungkiri bahwa perkembangan ilmu ekonomi modern turut dipengaruhi oleh perkembangan kebudayaan masyarakat khususnya teknologi. Revolusi industri yang dipelopori oleh James Watt dgn penemuan mesin uapnya, telah mengubah tatanan masyarakat yang tadinya berorientasi agraris menjadi berorientasi industrialis. Hal ini ditandai dengan pembangunan pabrik-pabrik yang digerakan tidak lagi oleh manusia, tetapi juga oleh mesin, kapasitas produksi yang semakin besar dan meningkatnya kebutuhan masyarakat. Revolusi industri juga membawa pengaruh penting dalam perkembangan ilmu ekonomi secara umum. Sistem ekonomi misalnya yang tadinya berorientasi merkantilis dan phisiokrasi, sekarang beralih ke kapitalis di bawah panji pemikiran Adam Smith.
Perkembangan pemikiran marketing
sebagai ilmu sendiri lahir karena berbagai faktor:
  • Keberadaan Ilmu Ekonomi Sebagai Bagian dari Ilmu-Ilmu Sosial
Ilmu ekonomi mau tidak mau tidak bisa melepaskan diri dari esensinya sebagai ilmu sosial. Sebagai ilmu sosial peran dasar ilmu ekonomi adalah menganalisis dan memecahkan masalah-masalah sosial masyarakat yang berhubungan dengan ekonomi. Pemecahan ini tidak selalu dapat dipecahkan secara makro. Pemecahan secara mikro jelas dibutuhkan. Orang per orang baik secara individu ataupun kelompok membutuhkan pemecahan atas masalah mereka secara individualized. Pemecahan ini tentu saja membutuhkan analisis yg tidak saja bersifat teoritis-matematis seperti dalam ilmu ekonomi, tetapi membutuhkan analisis yang benar-benar sesuai dengan tantangan ruang dan waktu serta konteks masalah pada saat itu.
  • Kegagalan Ilmu-Ilmu Dasar Ekonomi.
Ilmu-ilmu dasar ekonomi terutama ilmu Ekonomi makro dan ekonomi mikro telah dianggap gagal memecahkan dan menganalisis masalah-masalah ekonomi yang terjadi. Beberapa teori dasar dalam ekonomi mikro seperti hukum permintaan, teori kepuasan marginal, teori perilaku konsumen dan sebagainya, dianggap tidak memadai untuk menjelaskan kompleksitas permasalahan-permasalahan aktual ekonomi.
  • Perkembangan masyarakat dan pola-pola kehidupan zaman.
Zaman industri telah membuat perubahan yang signifikan dalam tatanan kehidupan masyarakat, yang pada akhirnya disebut sebagai zaman modern. Tetapi perlu pula disadari bahwa perkembangan masyarakat post-modern tidak lagi bertumpu pada kelompok-kelompok masyarakat, tetapi pada kehidupan yang bersifat individualized, hal yang kemudian dikenal sebagai era informasi. Perkembangan marketing sebagai ilmu pada paruh kedua abad 20, turut dipengaruhi oleh para pemikir futuristik yang telah memperkirakan arah perkembangan dunia menuju era informasi tersebut.
  • Runtuhnya sistem komunisme dunia.
Sistem komunisme yang pernah merajai sebagian belahan dunia sejak PD I dan berlanjut pada PD II. Politik pada masa perang dingin pun mencerminkan adanya perbedaan pandangan yang sangat mencolok antara kapitalisme dan komunisme, yang sebenarnya berawal dari masalah ekonomi. Lebih tepatnya, secara filsafati perbedaan tafsiran terhadap Injil Matius.
Dengan runtuhnya sistem komunisme dunia, dunia menjadi terbuka bagi aktivitas ekonomi. Negara-negara yang tadinya menganut sistem ekonomi komando, beralih untuk memperlajari sistem ekonomi pasar, dan ilmu aplikatif yg paling digemari adalah ilmu pemasaran. Buku-buku dari berbagai ahli di dunia barat mulai dibawah dan diterjemahkan ke dalam bahasa setempat. Tidak terkecuali juga buku-buku pemasaran, terutama buku dari begawan marketing dunia, Philip Kotler.
Selain dari latar belakang lahirnya dan berkembangnya ilmu marketing, kita perlu mengenal beberapa hal mendasar dalam sejarah marketing. Marketing jelas dimulai dari kegiatan pertukaran entah antar pribadi dengan pribadi, kelompok dan seterusnya. Pertukaran ini membutuhkan suatu konsensus bersama di antara pihak2 yang melakukan pertukaran tersebut. Tetapi pertukaran ini sendiri tidak dapat disebut sebagai ilmu marketing. Karena sebenarnya kegiatan tersebut lebih bersifat praktis ekonomi semata.
Marketing lahir sebagai ilmu justru berawal dari ilmu periklanan (advertising). marketing pertama kali diajarkan dalam kelas oleh ED. Jones pada tahun 1906 di University of Michigan dan kemudian oleh Simon Litman di University of California pada tahun itu juga. Marketing selanjutnya lebih dipandang sebagai ilmu distribusi (distribusi masal), dan pengajarannya pun semakin luas pada universitas-universitas terkemuka di Amerika Serikat. Sedangkan dipandang dari sudut advertising, marketing sudah berkembang lebih dulu pada paruh terakhir abad ke-19, melalui penerbitan buku-buku yang berhubungan dengan advertising.
Pada masa-masa terkemudian, marketing diajarkan dengan tiga elemen utama, yaitu advertising, selling dan distribution. Dan selanjutnya perlahan namun pasti, unsur-unsur lain pun mulai dimasukan dalam pemikiran-pemikiran marketing. Di antaranya, konsep konsumsi, perilaku pasar, dan seterusnya.
Tiga Masa Marketing
Marketing tumbuh sebagai ilmu modern, seperti dikenal pada saat ini, karena dorongan para ahli yang turut serta menyumbang pemikiran di dalamnya. Para ahli ini dibagi dalam 4 kelompok utama, yaitu:
1. Kelompok pendiri adalah mereka yang melahirkan marketing sejak dari pertama, yang meletakan dasar-dasar marketing seperti yang sudah disebutkan diatas, di mana marketing memiliki 3 elemen dasar utama.
2. Kelompok akademisi, di antara mereka adalah Philip Kotler, Theodore Levitt, dan lain sebagainya. Masa ini ditandai dengan pengembangan ke arah modernisasi pemikiran marketing, dan pemanfaatan ilmu-ilmu lain yang relevan dalam bidang marketing, seperti psikologi sosial.
3. Kelompok konsultan. Jumlah mereka cukup banyak. Pemikiran mereka tidak semata-mata pada penelitian yang bersifat kuantitatif, tetapi lebih mengarah pada pengamatan dan observasi yang bersifat subjektif. Di antara mereka ini adalah Jack Trout dan Al Ries.
4. Kelompok praktisi, adalah mereka yang tadinya bekerja dalam bidang pemasaran, pernah memegang jabatan tinggi bidang marketing di dalam suatu perusahaan besar dan seterusnya. Pemikiran mereka lebih berorientasi kepada pengalaman mereka pribadi selama mereka bekerja. Sehingga pemikiran mereka bersifat aplikatif.
Pemisahan ini pada dasarnya tidak bersifat permanent, karena ada juga kelompok akademisi yang menjadi konsultan, praktisi dan lain sebagainya. Pemisahan ini dimaksudkan untuk memahami kerangka berpikir marketing sebagai ilmu dengan lebih baik.
Gelombang-gelombang baru teknologi dewasa ini, turut pula mempengaruhi perkembangan ilmu marketing. Pemikiran-pemikiran mutakhir seperti CRM (Costumer Relationship Marketing), Presicion Marketing, Marketing on the Internet, merupakan bukti bahwa perkembangan marketing dipengaruhi oleh perkembangan teknologi khususnya dalam bidang informasi dan komunikasi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar