Senin, 25 November 2013

TUGAS ILMIAH SOFTSKILL PENGANTAR BISNIS AKUNTANSI DAN LAPORAN KEUANGAN


MELNI SEPTIANI S
1EB23 
25213440



AKUNTANSI DAN LAPORAN KEUANGAN

A. AKUNTANSI
1.  Pengertian dan Definisi Akuntansi
Akuntansi adalah suatu proses mencatat, mengklasifikasi, meringkas, mengolah dan menyajikan data, transaksi serta kejadian yang berhubungan dengan keuangan sehingga dapat digunakan oleh orang yang menggunakannya dengan mudah dimengerti untuk pengambilan suatu keputusan serta tujuan lainnya.Akuntansi berasal dari kata asing accounting yang artinya bila diterjemahkan ke dalam bahasa indonesia adalah menghitung atau mempertanggungjawabkan. Akuntansi digunakan di hampir seluruh kegiatan bisnis di seluruh dunia untuk mengambil keputusan sehingga disebut sebagai bahasa bisnis.


2.  Fungsi Akuntansi
Fungsi utama akuntansi adalah sebagai informasi keuangan suatu organisasi. Dari laporan akuntansi kita bisa melihat posisi keuangan sutu organisasi beserta perubahan yang terjadi di dalamnya. Akuntansi dibuat secara kualitatif dengan satuan ukuran uang. Informasi mengenai keuangan sangat dibutuhkan khususnya oleh pihak manajemen untuk membantu membuat keputusan suatu organisasi.
Fungsi dasar akuntansi :
a.   Menciptakan sistem akuntansi.
b.   Membuat prosedur untuk mencatat, menggolongkan dan memasukkan secara singkat transaksi-transaksi perusahaan.
c.   Memberikan laporan/keterangan pada manajemen untuk penyusunan anggaran dan pengendalian aktiva dan pengambilan keputusan

3.  Pihak-pihak yang berkepentingan
Adapun pihak-pihak yang berkepentingan terhadap informasi akuntansi adalah:
a.   Para pemilik dan calon pemilik perusahaan
Para pemilik dan calon pemilik perusahaan berkepentingan untuk mengetahui perkembangan dan kondisi keuangan perusahaan.
b.   Para pengelola perusahaan
Para pengelola perusahaan ini adalah para manajer, jajaran direksi. Bagi pengelola perusahaan akuntansi digunakan untuk berbagai tujuan. Diantaranya informasi bagi manajemen sebagai bahan analisa dan interpretasi dalam melakukan evaluasi atas kegiatan dan pencapaian hasil yang direncanakan perusahaan.
c.   Para pegawai/karyawan perusahaan
Para pegawai/karyawan perusahaan sebenarnya sangat berkepentingan untuk mendapatkan informasi keuangan perusahaan. Hal ini dihubungkan dengan hak-hak pegawai dalam bidang penggajian, gratifikasi ataupun bonus (jasa produksi) serta perangsang sosial lainnya dari perusahaan untuk tujuan kesejahteraan perusahaan yang pada akhirnya akan meningkatkan pengabdian pegawai pada perusahaan.
d.   Para investor
Para investor luar yang bermaksud menginvestasikan modalnya ke dalam suatu perusahaan, untuk keamanan pelaksanaan investasinya harus terlebih dahulu mengetahui kemampuan perusahaan yang bersangkutan agar jangan sampai dananya terbuang sia-sia.
e.   Para kreditor
Para kreditor seperti bank pemberi kredit sangat memerlukan laporan keuangan perusahaan yang akan diberikan kredit untuk digunakan sebagai bahan pertimbangan dalam memberikan keputusan penetapan pemberian kredit. Sama seperti investor, para kreditor juga cuma mau memberikan dananya pada perusahaan yang bonafid.
f.   Pemerintah
Pemerintah sangat berkepentingan dalam menilai maju mundurnya perusahaan yang ada di negaranya, misalnya saja untuk menentukan kebijaksanaan sumber penerimaan negara dari sektor pajak atau menentukan kebijaksanaan lain yang berkaitan dengan pemberian fasilitas tertentu dari pemerintah.
g.   Rekanan perusahaan
Rekanan perusahaan di sini ialah perusahaan-perusahaan lain yang diajak kerja sama dalam suatu kegiatan atau proyek-proyek pekerjaan tertentu yang sifatnya bekerja sama untuk saling mendukung dalam penyelesaian kegiatan yang digarap bersama.

4.  Prinsip akuntansi

a.      Entitas (Kesatuan Usaha) : konsep ini sering disebut business entity concept. Konsep ini membatasi ruang lingkup kepentingan. Dalam akuntansi keuangan, perusahaan dianggap sebagai kesatuan ekonomi yang terpisah dari pihak-pihak yang berkepentingan dengan sumber-sumber perusahaan. Pemisahan ini ditujukan agar perusahaan berkewajiban untuk mempertanggung jawabkan keuangan perusahaannya kepada pihak-pihak yang berkepentingan.

b.      Going Concern (Kontinuitas Usaha) : konsep ini mengasumsikan suatu entitas ekonomi akan terus melanjutkan usahanya dan tidak akan dibubarkan, kecuali bila ada bukti sebaliknya.


c.      Penggunaan Unit Moneter dalam Pencatatan : semua transaksi-transaksi yang terjadi akan dinyatakan di dalam catatan dalam bentuk unit moneter pada saat terjadinya transaksi itu. Unit moneter yang digunakan adalah mata uang dari negara dimana perusahaan itu berdiri. Contoh : Indonesia unit moneternya Rupiah, Australia unit moneternya Dollar Australia, dan sebagainya.

d.      Time Period (Periode Waktu) : adanya pembatasan waktu untuk dapat menilai dan melaporkan hasil dari usaha yang dijalankan. Hal ini disebabkan karena perusahaan dianggap akan terus hidup dimasa yang akan datang, sehingga tidak mungkin apabila untuk mengetahui keuntungan atau kerugian dari usaha kita harus menunggu perusahaan ditutup terlebih dahulu.

e.      Historical Cost (Biaya Hostoris) : prinsip ini menetapkan nilai yang akan dilaporkan     dalam laporan keuangan. Ada beberapa cara yang dapat digunakan dalam melaporkan nilai dalam laporan keuangan diantaranya :
1.  Nilai Buku (Book Value)
2.  Nilai Tunai (Present Value)
3.  Nilai Ganti (Replacement Value)
4.  Nilai Pasar (Market Value)

f.          Penetapan nilai yang dipakai dalam laporan keuangan dengan menggunakan harga perolehan merupakan hal yang terbaik dibandingkan cara-cara yang lain. Harga perolehan adalah merupakan jumlah pengeluaran yang dilakukan oleh perusahaan untuk memperoleh suatu aktiva hingga siap pakai. Yang termasuk unsur harga perolehan adalah harga beli aktiva tersebut ditambah biaya-biaya lainnya sehingga aktiva tersebut siap digunakan
g.        Pengakuan Pendapatan (Recognition of Revenue) : pendapatan adalah kenaikan bersih kekayaan perusahaan sebagai hasil dari kegiatan perusahaan karena :
1.  Penjualan barang / jasa kepada pelanggan
2.  Penerimaan sewa, bunga, deviden, royalities dan pendapatan lainnya
3.  Keuntungan dari penjualan aktiva
4.  Keuntungan dari pelunasan hutang
5.  Besarnya pendapatan diukur dengan nilai uang, yaitu sebesar nilai tunai dari hasil penjualan barang / jasa atau aktiva lainnya. Untuk transaksi non kas harus ditentukan berdasarkan harga perolehan atau harga pasarnya atau berdasarkan pertimbangan lainnya yang dianggap terbaik. Pengakuan pendapatan dilakukan berdasarkan waktu (accrual basic) yaitu berdasarkan saat terjadinya transaksi penjualan barang ataupun jasa.


h.      Mempertemukan Beban dan Pendapatan (Matching Cost and Revenue) : yang dimaksud dengan prinsip ini adalah mempertemukan biaya dengan pendapatan yang timbul karena biaya tersebut. Prinsip ini sangat bermanfaat untuk menentukan besarnya penghasilan bersih yang diperoleh perusahaan setiap periodenya. Karena biaya harus dipertemukan dengan pendapatannya, maka pembebanan biaya sangat tergantung pada saat pengakuan pendapatannya.

i.        Konsistensi (Consistency) : menurut prinsip ini, perusahaan dituntut untuk menerapkan prosedur dan metode akuntansi yang sama (konsisten) dari satu periode ke periode berikutnya.

j.        Full Disclousure (Pengungkapan Lengkap) : dalam menyajikan data atau informasi keuangan suatu perusahaan harus secara lengkap dan tidak boleh ada yang disembunyikan.

k.      Materiil (Materiality) : pada dasarnya akuntansi disusun berlandaskan dasar teori yang diterapkan untuk mencatat transaksi-transaksi yang terjadi dalam suatu cara tertentu. Akan tetapi dalam pelaksanaannya tidak semua transaksi diperlakukan sesuai dengan teori.

l.        Konservatif (Konservatism) : pada prinsip ini, laporan keuangan disusun sedemikian rupa dengan penilaian yang direndahkan. Hal ini terjadi karena adanya sikap berhati-hati pihak manajemen yang tercermin dalam laporan keuangan untuk mengantisipasi keadaan pada waktu tidak diperoleh laba atau rugi.


m.    Dasar Akrual (Accrual Basic) : untuk mencapai tujuannya, laporan keuangan disusun atas dasar akrual. Dengan demikian, transaksi dan peristiwa lain diakui pada saat kejadian, bukan pada saat kas atau setara kas diterima atau dibayar. Kemudian, transaksi dicatat dalam catatan akuntansi dan dilaporkan dalam laporan keuangan pada periode yang sama. Laporan keuangan yang disusun atas dasar akrual tidak hanya memberikan informasi transaksi masa lalu yang melibatkan penerimaan dan pembayaran kas. Tetapi, kewajiban pembayaran kas dan sumber daya yang menunjukkan kas yang akan diterima di masa depan juga diinformasikan.

B. LAPORAN KEUANGAN
1.       Pengertian laporan keuangan
Laporan keuangan merupakan laporan yang menunjukkan kondisi perusahaan, Kondisi perusahaan yang dimaksud adalah keadaan keuangan perusahaan pada tanggal tertentu (untuk neraca) dan periode tertentu (untuk laporan laba rugi).
Tujuan Pembuatan Laporan Keuangan secara umum adalah sebagai berikut :
  1. Memberikan informasi tentang jenis dan jumlah aktiva
  2. Memberikan informasi tentang jenis dan jumlah kewajiban dan modal
  3. Memberikan informasi tentang jenis dan jumlah pendapatan
  4. Memberikan informasi tentang jumlah biaya dan jenis biaya
  5. Memberikan informasi tentang perubahan-perubahan yang terjadi terhadap aktiva , pasiva, dan modal perusahaan.
  6. Memberikan informasi tentang kinerja manajemen dalam suatu periode.
-Data yang ditampilkan dalam laporan keuangan merupakan kombinasi dari :
  1. Fakta yang telah dicatat (recorded fact);
  2. Prinsip-prinsip dan kebiasaan dalam akuntansi (accounting convention and postulate);
  3. Pendapat Pribadi (Personal Judment).
-Beberapa keterbatasan laporan keuangan, yaitu :
  1. Pembuatan laporan keuangan berdasarkan sejarah (historis).
  2. Laporan Keuangan dibuat umum.
  3. Proses Penyusunan tidak terlepas dari taksiran-taksiran dan pertimbangan-pertimbangan tertentu.
  4. Laporan keungan bersifat konservatif dalam menghadapi situasi ketidakpastian.
  5. Laporan Keuangan selalu berpegang teguh kepada sudut pandang ekonomi dalam memandang peristiwa-peristiwa yang terjadi, bukan kepada sifat formalnya.
Pemeriksaan Laporan keuangan dapat dilakukan yang pertama oleh internal perusahaan. Pemeriksaan selanjutnya dilakukan oleh akuntan publik yang sudah memperoleh izin. Akuntan akan memberikan penilaian setelah meneliti dengan standar dan prosedur pemeriksaan yang lazim. Pendapat wajar atau tudak wajar akan diberikan apabila laporan keuangan disusun telah sesuai dengan prinsip-prinsip akuntansi yang lazim dan telah diterapkan secara konsisten dari tahun ketahun.
-Pihak-pihak yang berkepentingan terhadap laporan keuangan adalah :
  1. Pemilik, guna melihat perkembangan dan kemajuan perusahaan serta deviden yang diperolehnya;
  2. Manajemen, untuk menilai kinerjanya selama periode tertentu;
  3. Kreditor, untuk menilai kelayakan perusahaan dalam memperoleh pinjaman dan kemampuan membayar pinjaman;
  4. Pemerintah, untuk menilai kepatuhan perusahaan untuk membayar kewajibannya kepada pemerintah;
  5. Investor, untuk menilai prosperk usaha ke depan, apakah mampu memberikan deviden dan nilai saham seperti yang diinginkan.
-Jenis Laporan Keuangan :
  1. Neraca (balance sheet)
  2. Laporan Laba Rugi (Income Statement);
  3. Laporan Perubahan Modal;
  4. Laporan Arus Kas;
  5. Laporan Catatan atas Laporan Keuangan
a.       Neraca (balance sheet) merupakan laporan yang menunjukkan posisi keuangan perusahaan pada tanggal tertentu. Arti dari posisi keuangan dimaksudkan adalah posisi jumlah dan jenis aktiva (harta) dan pasiva (kewajiban dan ekuitas) suatu perusahaan. Penyusunan komponen di dalam neraca didasarkan pada tingkat likuiditas dan jatuh tempo. Artinya penyusunan komponen neraca harus  didasarkan likuiditasnya atau komponen yang paling mudah dicairkan. Misalnya kas disusun lebuh dulu karena merupakan komponen yang paling likuid dibandingkan dengan aktiva lancar lainnya, kemudian bank dan seterusnya. Sementara itu, berdasarkan jatuh tempo, yang menjadi pertimbangan adalah jangka waktu, terutama untuk  sisi pasiva. Contohnya untuk kewajiban (utang) disusun dari yang paling pendek sampai yang paling panjang. Misalnya pinjaman jangka pendek lebih dulu disajikan dan seterusnya yang lebih panjang . Neraca merupakan salah satu laporan keuangan yang terpenting bagi perusahaan. Oleh karena itu, setiap perusahaan diharuskan untuk menyajikan laporan keuangan dalam bentuk neraca. Neraca biasanya disusun pada periode tertentu, misalnya satu tahun. Namun, neraca juga dapat dibuat pada saat tertentu untuk mengetahui kondisi perusahaan saat ini bila diperlukan. Biasanya hal ini sering dilakukan pihak manajemen pada saat tertentu. Menurut James C. Van Horne, neraca adalah ringkasan posisi keuangan perusahaan pada tanggal tertentu yang menunjukkan total aktiva dengan total kewajiban ditambah total ekuitas pemilik. Dari pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa neraca merupakan ringkasan laporan keuangan. Artinya, laporan keuangan disusun secara garis besarnya saja dan tidak mendetail. Kemudian, neraca juga menunjukkan posisi keuangan berupa aktiva (harta) , kewajiban (utang), dan modal perusahaan (ekuitas) pada saat tertentu. Artinya neraca dapat dibuat untuk mengetahui kondisi (jumlah dan jenis) harta, utang, dan modal perusahaan. Maksud pada tanggal tertentu adalah neraca dibuat dalam waktu tertentu setiap saat dibutuhkan, namun neraca dibuat biasanya akhir tahun atau kuartal.
·         Komponen atau isi yang terkandung dalam suatu aktiva dibagi ke dalam tiga, yaitu :.
A. Aktiva Lancar
1.      Kas
2.      Rekening pada bank (rekening giro dan rekening tabungan)
3.      Deposito berjangka (time deposit)
4.      Surat-surat berharga (efek-efek)
5.      Piutang
6.      Pinjaman yang diberikan
7.      Sediaan
8.      Biaya yang dibayarkan di muka
9.      Pendapatan yang masih harus diterima
10.  Aktiva lancar lainnya
B.  Aktiva Tetap
1.      Aktiva tetap berwujud
Tanah -        Mesin -        Bangunan -        Peralatan -        Kendaraan -        Akumulasi Penyusutan -        Aktiva tetap lainnya  
2. Aktiva tetap tidak berwujud yaitu : -        Goodwill -        Hak Cipta -        Lisensi -        Merek Dagang
C. Aktiva lainnya
1.      Gedung dalam proses
2.      Tanah dalam penyelesaian
3.      Piutang jangka panjang
4.      Uang jaminan
5.      Uang muka investasi
6.      Dan lainnya
·         Kemudian, komponen utang (kewajiban) serta modal (ekuitas) tergambar dalam posisi pasiva sebagai berikut :
A.Utang lancar (kewajiban jangka pendek)
1.      Utang dagang
2.      Utang wesel
3.      Utang bank
4.      Utang pajak
5.      Biaya yang masih harus dibayar
6.      Utang sewa guna usaha
7.      Utang deviden
8.      Utang gaji
9.      Utang lancar lainnya
B.Utang jangka panjang
1.      Utang hipotek
2.      Utang obligasi
3.      Utang bank jangka panjang
4.      Utang jangka panjang lainnya.
·         Sementara itu, komponen modal terdiri dari :
1.      Modal saham
2.      Agio Saham
3.      Laba ditahan
4.      Cadangan laba
5.      Modal Sumbanga
b.      Laporan laba rugi (income statement) merupakan laporan keuangan yang menggambarkan hasil usaha perusahaan dalam suatu periode tertentu. Dalam laporan laba rugi ini tergambar jumlah pendapatan dan sumber-sumber pendapatan yang diperoleh. Kemudian, juga tergambar jumlah biaya dan jenis-jenis buaya yang dikeluarkan selam periode tertentu. Dari jumlah pendapatan dan jumlah biaya ini terdapat selisih yang disebut laba atau rugi. Jika jumah pendapatan lebih besar dari jumlah biaya, perusahaan dikatakan laba. Sebaliknya bila jumlah pendapatan lebih kecil dari jumlah biaya, perusahaan dikatakan rugi
c.       Laporan Perubahan Modal merupakan laporan yang berisi jumlah dan jenis modal yang dimiliki  pada saat ini. Kemudian, laporan ini juga menjelaskan perubahan modal dan sebab-sebab terjadinya perubahan modal di perusahaan. Laporan perubahan modal jarang dibuat bila tidak terjadi perubahan modal. Artinya laporan ini baru dibuat bila memang ada perubahan modal.
d.      Laporan arus kas merupakan laporan yang menunjukkan semua aspek yang berkaitan dengan kegiatan perusahaan, baik yang berpengaruh langsung atau tidak langsung terhadap kas.  Laporan arus kas harus disusun berdasarkan konsep kas selama periode laporan. Laporan kas terdiri arus kas masuk (cash in) dan arus kas keluar (cash out) selama periode tertentu. Kas masuk terdiri uang yang masuk ke perusahaan, seperti hasil penjualan atau penerimaan lainnya, sedangkan kas keluar merupakan sejumlah pengeluaran dan jenis-jenis pengeluarannya, seperti pembayaran biaya operasiona perusahaan.
e.       Laporan catatan atas laporan keuangan merupakan laporan yang memberikan informasi apabila ada laporan keuangan yang memerlukan penjelasan tertentu. Artinya terkadang ada komponen atau nilai dalam laporan keuangan yang perlu diberi penjelasan terlebih dahulu sehingga jelas. Hal ini perlu dilakukan agar pihak-pihak yang berkepentingan tidak salah dalam menfsirkannya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar