MELNI SEPTIANI S
1EB23
25213440
AKUNTANSI DAN LAPORAN KEUANGAN
A. AKUNTANSI
1.
Pengertian dan Definisi Akuntansi
Akuntansi adalah
suatu proses mencatat, mengklasifikasi, meringkas, mengolah dan menyajikan
data, transaksi serta kejadian yang berhubungan dengan keuangan sehingga dapat
digunakan oleh orang yang menggunakannya dengan mudah dimengerti untuk
pengambilan suatu keputusan serta tujuan lainnya.Akuntansi berasal dari kata
asing accounting yang artinya bila diterjemahkan ke dalam bahasa indonesia
adalah menghitung atau mempertanggungjawabkan. Akuntansi digunakan di hampir
seluruh kegiatan bisnis di seluruh dunia untuk mengambil keputusan sehingga
disebut sebagai bahasa bisnis.
2.
Fungsi Akuntansi
Fungsi utama
akuntansi adalah sebagai informasi keuangan suatu organisasi. Dari laporan
akuntansi kita bisa melihat posisi keuangan sutu organisasi beserta perubahan
yang terjadi di dalamnya. Akuntansi dibuat secara kualitatif dengan satuan
ukuran uang. Informasi mengenai keuangan sangat dibutuhkan khususnya oleh pihak
manajemen untuk membantu membuat keputusan suatu organisasi.
Fungsi dasar
akuntansi :
a. Menciptakan sistem
akuntansi.
b. Membuat prosedur
untuk mencatat, menggolongkan dan memasukkan secara singkat transaksi-transaksi
perusahaan.
c. Memberikan
laporan/keterangan pada manajemen untuk penyusunan anggaran dan pengendalian
aktiva dan pengambilan keputusan
3.
Pihak-pihak yang berkepentingan
Adapun pihak-pihak
yang berkepentingan terhadap informasi akuntansi adalah:
a. Para pemilik dan
calon pemilik perusahaan
Para pemilik dan calon pemilik perusahaan berkepentingan untuk mengetahui perkembangan dan kondisi keuangan perusahaan.
Para pemilik dan calon pemilik perusahaan berkepentingan untuk mengetahui perkembangan dan kondisi keuangan perusahaan.
b. Para pengelola
perusahaan
Para pengelola perusahaan ini adalah para manajer, jajaran direksi. Bagi pengelola perusahaan akuntansi digunakan untuk berbagai tujuan. Diantaranya informasi bagi manajemen sebagai bahan analisa dan interpretasi dalam melakukan evaluasi atas kegiatan dan pencapaian hasil yang direncanakan perusahaan.
Para pengelola perusahaan ini adalah para manajer, jajaran direksi. Bagi pengelola perusahaan akuntansi digunakan untuk berbagai tujuan. Diantaranya informasi bagi manajemen sebagai bahan analisa dan interpretasi dalam melakukan evaluasi atas kegiatan dan pencapaian hasil yang direncanakan perusahaan.
c. Para pegawai/karyawan
perusahaan
Para pegawai/karyawan perusahaan sebenarnya sangat berkepentingan untuk mendapatkan informasi keuangan perusahaan. Hal ini dihubungkan dengan hak-hak pegawai dalam bidang penggajian, gratifikasi ataupun bonus (jasa produksi) serta perangsang sosial lainnya dari perusahaan untuk tujuan kesejahteraan perusahaan yang pada akhirnya akan meningkatkan pengabdian pegawai pada perusahaan.
Para pegawai/karyawan perusahaan sebenarnya sangat berkepentingan untuk mendapatkan informasi keuangan perusahaan. Hal ini dihubungkan dengan hak-hak pegawai dalam bidang penggajian, gratifikasi ataupun bonus (jasa produksi) serta perangsang sosial lainnya dari perusahaan untuk tujuan kesejahteraan perusahaan yang pada akhirnya akan meningkatkan pengabdian pegawai pada perusahaan.
d. Para investor
Para investor luar yang bermaksud menginvestasikan modalnya ke dalam suatu perusahaan, untuk keamanan pelaksanaan investasinya harus terlebih dahulu mengetahui kemampuan perusahaan yang bersangkutan agar jangan sampai dananya terbuang sia-sia.
Para investor luar yang bermaksud menginvestasikan modalnya ke dalam suatu perusahaan, untuk keamanan pelaksanaan investasinya harus terlebih dahulu mengetahui kemampuan perusahaan yang bersangkutan agar jangan sampai dananya terbuang sia-sia.
e. Para kreditor
Para kreditor seperti bank pemberi kredit sangat memerlukan laporan keuangan perusahaan yang akan diberikan kredit untuk digunakan sebagai bahan pertimbangan dalam memberikan keputusan penetapan pemberian kredit. Sama seperti investor, para kreditor juga cuma mau memberikan dananya pada perusahaan yang bonafid.
Para kreditor seperti bank pemberi kredit sangat memerlukan laporan keuangan perusahaan yang akan diberikan kredit untuk digunakan sebagai bahan pertimbangan dalam memberikan keputusan penetapan pemberian kredit. Sama seperti investor, para kreditor juga cuma mau memberikan dananya pada perusahaan yang bonafid.
f. Pemerintah
Pemerintah sangat berkepentingan dalam menilai maju mundurnya perusahaan yang ada di negaranya, misalnya saja untuk menentukan kebijaksanaan sumber penerimaan negara dari sektor pajak atau menentukan kebijaksanaan lain yang berkaitan dengan pemberian fasilitas tertentu dari pemerintah.
Pemerintah sangat berkepentingan dalam menilai maju mundurnya perusahaan yang ada di negaranya, misalnya saja untuk menentukan kebijaksanaan sumber penerimaan negara dari sektor pajak atau menentukan kebijaksanaan lain yang berkaitan dengan pemberian fasilitas tertentu dari pemerintah.
g. Rekanan perusahaan
Rekanan perusahaan di sini ialah perusahaan-perusahaan lain yang diajak kerja sama dalam suatu kegiatan atau proyek-proyek pekerjaan tertentu yang sifatnya bekerja sama untuk saling mendukung dalam penyelesaian kegiatan yang digarap bersama.
Rekanan perusahaan di sini ialah perusahaan-perusahaan lain yang diajak kerja sama dalam suatu kegiatan atau proyek-proyek pekerjaan tertentu yang sifatnya bekerja sama untuk saling mendukung dalam penyelesaian kegiatan yang digarap bersama.
4.
Prinsip akuntansi
a.
Entitas (Kesatuan Usaha) : konsep ini sering disebut business
entity concept. Konsep ini membatasi ruang lingkup kepentingan. Dalam akuntansi
keuangan, perusahaan dianggap sebagai kesatuan ekonomi yang terpisah dari
pihak-pihak yang berkepentingan dengan sumber-sumber perusahaan. Pemisahan ini
ditujukan agar perusahaan berkewajiban untuk mempertanggung jawabkan keuangan
perusahaannya kepada pihak-pihak yang berkepentingan.
b.
Going Concern (Kontinuitas Usaha) : konsep ini
mengasumsikan suatu entitas ekonomi akan terus melanjutkan usahanya dan tidak
akan dibubarkan, kecuali bila ada bukti sebaliknya.
c.
Penggunaan Unit Moneter dalam Pencatatan : semua
transaksi-transaksi yang terjadi akan dinyatakan di dalam catatan dalam bentuk
unit moneter pada saat terjadinya transaksi itu. Unit moneter yang digunakan
adalah mata uang dari negara dimana perusahaan itu berdiri. Contoh : Indonesia
unit moneternya Rupiah, Australia unit moneternya Dollar Australia, dan
sebagainya.
d.
Time Period (Periode Waktu) : adanya pembatasan
waktu untuk dapat menilai dan melaporkan hasil dari usaha yang dijalankan. Hal
ini disebabkan karena perusahaan dianggap akan terus hidup dimasa yang akan
datang, sehingga tidak mungkin apabila untuk mengetahui keuntungan atau
kerugian dari usaha kita harus menunggu perusahaan ditutup terlebih dahulu.
e.
Historical Cost (Biaya Hostoris) : prinsip ini
menetapkan nilai yang akan dilaporkan dalam laporan keuangan. Ada beberapa cara
yang dapat digunakan dalam melaporkan nilai dalam laporan keuangan diantaranya
:
1.
Nilai
Buku (Book Value)
2.
Nilai
Tunai (Present Value)
3.
Nilai
Ganti (Replacement Value)
4.
Nilai
Pasar (Market Value)
f.
Penetapan nilai yang
dipakai dalam laporan keuangan dengan menggunakan harga perolehan merupakan hal
yang terbaik dibandingkan cara-cara yang lain. Harga perolehan adalah merupakan
jumlah pengeluaran yang dilakukan oleh perusahaan untuk memperoleh suatu aktiva
hingga siap pakai. Yang termasuk unsur harga perolehan adalah harga beli aktiva
tersebut ditambah biaya-biaya lainnya sehingga aktiva tersebut siap digunakan
g.
Pengakuan Pendapatan
(Recognition of Revenue) : pendapatan adalah kenaikan bersih kekayaan perusahaan
sebagai hasil dari kegiatan perusahaan karena :
1. Penjualan barang / jasa kepada pelanggan
2. Penerimaan sewa, bunga, deviden, royalities dan pendapatan
lainnya
3. Keuntungan dari penjualan aktiva
4. Keuntungan dari pelunasan hutang
5.
Besarnya pendapatan
diukur dengan nilai uang, yaitu sebesar nilai tunai dari hasil penjualan barang
/ jasa atau aktiva lainnya. Untuk transaksi non kas harus ditentukan
berdasarkan harga perolehan atau harga pasarnya atau berdasarkan pertimbangan
lainnya yang dianggap terbaik. Pengakuan pendapatan dilakukan berdasarkan waktu
(accrual basic) yaitu berdasarkan saat terjadinya transaksi penjualan barang
ataupun jasa.
h.
Mempertemukan Beban dan Pendapatan (Matching Cost and
Revenue) :
yang dimaksud dengan prinsip ini adalah mempertemukan biaya dengan pendapatan
yang timbul karena biaya tersebut. Prinsip ini sangat bermanfaat untuk
menentukan besarnya penghasilan bersih yang diperoleh perusahaan setiap
periodenya. Karena biaya harus dipertemukan dengan pendapatannya, maka
pembebanan biaya sangat tergantung pada saat pengakuan pendapatannya.
i.
Konsistensi (Consistency) : menurut prinsip ini,
perusahaan dituntut untuk menerapkan prosedur dan metode akuntansi yang sama
(konsisten) dari satu periode ke periode berikutnya.
j.
Full Disclousure (Pengungkapan Lengkap) : dalam menyajikan
data atau informasi keuangan suatu perusahaan harus secara lengkap dan tidak
boleh ada yang disembunyikan.
k.
Materiil (Materiality) : pada dasarnya akuntansi disusun
berlandaskan dasar teori yang diterapkan untuk mencatat transaksi-transaksi
yang terjadi dalam suatu cara tertentu. Akan tetapi dalam pelaksanaannya tidak
semua transaksi diperlakukan sesuai dengan teori.
l.
Konservatif (Konservatism) : pada prinsip ini,
laporan keuangan disusun sedemikian rupa dengan penilaian yang direndahkan. Hal
ini terjadi karena adanya sikap berhati-hati pihak manajemen yang tercermin
dalam laporan keuangan untuk mengantisipasi keadaan pada waktu tidak diperoleh
laba atau rugi.
m.
Dasar Akrual (Accrual Basic) : untuk mencapai
tujuannya, laporan keuangan disusun atas dasar akrual. Dengan demikian,
transaksi dan peristiwa lain diakui pada saat kejadian, bukan pada saat kas
atau setara kas diterima atau dibayar. Kemudian, transaksi dicatat dalam
catatan akuntansi dan dilaporkan dalam laporan keuangan pada periode yang sama.
Laporan keuangan yang disusun atas dasar akrual tidak hanya memberikan
informasi transaksi masa lalu yang melibatkan penerimaan dan pembayaran kas.
Tetapi, kewajiban pembayaran kas dan sumber daya yang menunjukkan kas yang akan
diterima di masa depan juga diinformasikan.
B. LAPORAN KEUANGAN
1.
Pengertian laporan
keuangan
Laporan keuangan merupakan laporan
yang menunjukkan kondisi perusahaan, Kondisi perusahaan yang dimaksud adalah
keadaan keuangan perusahaan pada tanggal tertentu (untuk neraca) dan periode
tertentu (untuk laporan laba rugi).
Tujuan
Pembuatan Laporan Keuangan secara umum adalah sebagai berikut :
- Memberikan informasi tentang jenis dan jumlah aktiva
- Memberikan informasi tentang jenis dan jumlah kewajiban dan modal
- Memberikan informasi tentang jenis dan jumlah pendapatan
- Memberikan informasi tentang jumlah biaya dan jenis biaya
- Memberikan informasi tentang perubahan-perubahan yang terjadi terhadap aktiva , pasiva, dan modal perusahaan.
- Memberikan informasi tentang kinerja manajemen dalam suatu periode.
-Data
yang ditampilkan dalam laporan keuangan merupakan kombinasi dari :
- Fakta yang telah dicatat (recorded fact);
- Prinsip-prinsip dan kebiasaan dalam akuntansi (accounting convention and postulate);
- Pendapat Pribadi (Personal Judment).
-Beberapa keterbatasan laporan keuangan, yaitu :
- Pembuatan laporan keuangan berdasarkan sejarah (historis).
- Laporan Keuangan dibuat umum.
- Proses Penyusunan tidak terlepas dari taksiran-taksiran dan pertimbangan-pertimbangan tertentu.
- Laporan keungan bersifat konservatif dalam menghadapi situasi ketidakpastian.
- Laporan Keuangan selalu berpegang teguh kepada sudut pandang ekonomi dalam memandang peristiwa-peristiwa yang terjadi, bukan kepada sifat formalnya.
Pemeriksaan
Laporan keuangan dapat dilakukan yang pertama oleh internal perusahaan.
Pemeriksaan selanjutnya dilakukan oleh akuntan publik yang sudah memperoleh
izin. Akuntan akan memberikan penilaian setelah meneliti dengan standar dan
prosedur pemeriksaan yang lazim. Pendapat wajar atau tudak wajar akan diberikan
apabila laporan keuangan disusun telah sesuai dengan prinsip-prinsip akuntansi
yang lazim dan telah diterapkan secara konsisten dari tahun ketahun.
-Pihak-pihak
yang berkepentingan terhadap laporan keuangan adalah :
- Pemilik, guna melihat perkembangan dan kemajuan perusahaan serta deviden yang diperolehnya;
- Manajemen, untuk menilai kinerjanya selama periode tertentu;
- Kreditor, untuk menilai kelayakan perusahaan dalam memperoleh pinjaman dan kemampuan membayar pinjaman;
- Pemerintah, untuk menilai kepatuhan perusahaan untuk membayar kewajibannya kepada pemerintah;
- Investor, untuk menilai prosperk usaha ke depan, apakah mampu memberikan deviden dan nilai saham seperti yang diinginkan.
-Jenis
Laporan Keuangan :
- Neraca (balance sheet)
- Laporan Laba Rugi (Income Statement);
- Laporan Perubahan Modal;
- Laporan Arus Kas;
- Laporan Catatan atas Laporan Keuangan
a. Neraca (balance sheet)
merupakan laporan yang menunjukkan posisi keuangan perusahaan pada tanggal
tertentu. Arti dari posisi keuangan dimaksudkan adalah posisi jumlah dan jenis
aktiva (harta) dan pasiva (kewajiban dan ekuitas) suatu perusahaan. Penyusunan
komponen di dalam neraca didasarkan pada
tingkat likuiditas dan jatuh tempo. Artinya penyusunan komponen neraca
harus didasarkan likuiditasnya atau komponen yang paling mudah dicairkan.
Misalnya kas disusun lebuh dulu karena merupakan komponen yang paling likuid
dibandingkan dengan aktiva lancar lainnya, kemudian bank dan seterusnya.
Sementara itu, berdasarkan jatuh tempo, yang menjadi pertimbangan adalah jangka
waktu, terutama untuk sisi pasiva. Contohnya untuk kewajiban (utang)
disusun dari yang paling pendek sampai yang paling panjang. Misalnya pinjaman
jangka pendek lebih dulu disajikan dan seterusnya yang lebih panjang . Neraca merupakan
salah satu laporan keuangan
yang terpenting bagi perusahaan. Oleh karena itu, setiap perusahaan diharuskan
untuk menyajikan laporan keuangan
dalam bentuk neraca. Neraca biasanya disusun pada periode tertentu, misalnya
satu tahun. Namun, neraca juga dapat dibuat pada saat tertentu untuk mengetahui
kondisi perusahaan saat ini bila diperlukan. Biasanya hal ini sering dilakukan
pihak manajemen pada saat tertentu. Menurut James C. Van Horne, neraca adalah
ringkasan posisi keuangan perusahaan pada tanggal tertentu yang menunjukkan
total aktiva dengan total kewajiban ditambah total ekuitas pemilik. Dari
pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa neraca merupakan ringkasan laporan keuangan.
Artinya, laporan keuangan
disusun secara garis besarnya saja dan tidak mendetail. Kemudian, neraca juga
menunjukkan posisi keuangan berupa aktiva (harta) , kewajiban (utang), dan
modal perusahaan (ekuitas) pada saat tertentu. Artinya neraca dapat dibuat
untuk mengetahui kondisi (jumlah dan jenis) harta, utang, dan modal perusahaan.
Maksud pada tanggal tertentu adalah neraca dibuat dalam waktu tertentu setiap
saat dibutuhkan, namun neraca dibuat biasanya akhir tahun atau kuartal.
·
Komponen
atau isi yang terkandung dalam suatu aktiva dibagi ke dalam tiga, yaitu :.
A. Aktiva Lancar
1.
Kas
2.
Rekening
pada bank (rekening giro dan rekening tabungan)
3.
Deposito
berjangka (time deposit)
4.
Surat-surat
berharga (efek-efek)
5.
Piutang
6.
Pinjaman
yang diberikan
7.
Sediaan
8.
Biaya
yang dibayarkan di muka
9.
Pendapatan
yang masih harus diterima
10.
Aktiva
lancar lainnya
B. Aktiva Tetap
1.
Aktiva
tetap berwujud
Tanah - Mesin
- Bangunan
- Peralatan -
Kendaraan - Akumulasi Penyusutan
- Aktiva tetap lainnya
2. Aktiva tetap tidak berwujud yaitu :
- Goodwill
- Hak Cipta
- Lisensi
- Merek Dagang
C. Aktiva lainnya
1.
Gedung
dalam proses
2.
Tanah
dalam penyelesaian
3.
Piutang
jangka panjang
4.
Uang
jaminan
5.
Uang
muka investasi
6.
Dan
lainnya
·
Kemudian,
komponen utang (kewajiban) serta modal (ekuitas) tergambar dalam posisi pasiva
sebagai berikut :
A.Utang lancar (kewajiban jangka
pendek)
1.
Utang
dagang
2.
Utang
wesel
3.
Utang
bank
4.
Utang
pajak
5.
Biaya
yang masih harus dibayar
6.
Utang
sewa guna usaha
7.
Utang
deviden
8.
Utang
gaji
9.
Utang
lancar lainnya
B.Utang jangka panjang
1.
Utang
hipotek
2.
Utang
obligasi
3.
Utang
bank jangka panjang
4.
Utang
jangka panjang lainnya.
·
Sementara
itu, komponen modal terdiri dari :
1.
Modal
saham
2.
Agio
Saham
3.
Laba
ditahan
4.
Cadangan
laba
5.
Modal
Sumbanga
b. Laporan laba rugi (income statement) merupakan laporan keuangan yang
menggambarkan hasil usaha perusahaan dalam suatu periode tertentu. Dalam
laporan laba rugi ini tergambar jumlah pendapatan dan sumber-sumber pendapatan
yang diperoleh. Kemudian, juga tergambar jumlah biaya dan jenis-jenis buaya
yang dikeluarkan selam periode tertentu. Dari jumlah pendapatan dan jumlah
biaya ini terdapat selisih yang disebut laba atau rugi. Jika jumah pendapatan
lebih besar dari jumlah biaya, perusahaan dikatakan laba. Sebaliknya bila
jumlah pendapatan lebih kecil dari jumlah biaya, perusahaan dikatakan rugi
c. Laporan Perubahan Modal merupakan laporan yang berisi jumlah dan
jenis modal yang dimiliki pada saat ini. Kemudian, laporan ini juga
menjelaskan perubahan modal dan sebab-sebab terjadinya perubahan modal di
perusahaan. Laporan perubahan modal jarang dibuat bila tidak terjadi perubahan
modal. Artinya laporan ini baru dibuat bila memang ada perubahan modal.
d. Laporan arus kas merupakan laporan yang menunjukkan semua
aspek yang berkaitan dengan kegiatan perusahaan, baik yang berpengaruh langsung
atau tidak langsung terhadap kas. Laporan arus kas harus disusun
berdasarkan konsep kas selama periode laporan. Laporan kas terdiri arus kas
masuk (cash in) dan arus kas keluar (cash out) selama periode tertentu. Kas
masuk terdiri uang yang masuk ke perusahaan, seperti hasil penjualan atau
penerimaan lainnya, sedangkan kas keluar merupakan sejumlah pengeluaran dan
jenis-jenis pengeluarannya, seperti pembayaran biaya operasiona perusahaan.
e. Laporan catatan atas laporan keuangan merupakan laporan yang memberikan
informasi apabila ada laporan keuangan yang memerlukan penjelasan tertentu.
Artinya terkadang ada komponen atau nilai dalam laporan keuangan yang perlu
diberi penjelasan terlebih dahulu sehingga jelas. Hal ini perlu dilakukan agar
pihak-pihak yang berkepentingan tidak salah dalam menfsirkannya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar