Nama : Melni Septiani S
NPM : 25213440
Kelas : 4EB24
TUGAS SOFTSKILL
Kasus Pelanggaran Etika Profesi Akuntansi
Xerox Corporation,
perusahaan berskala besar yang pernah menjadi raja fotokopi dunia telah membuat
kesalahan fatal dengan fraud revenue yang mencapai US$ 2 miliar, dan hampir
bersamaan dengan waktu terjadinya skandal akuntansi keuangan terbesar di dunia
yang melibatkan perusahaan – perusahaan besar di Amerika seperti Enron dan
WorldCom. Xerox Corporation melakukan berbagai kesalahan pencatatan accounting
dalam keuangan mereka, dan untuk pertama kalinya ketika masalah ini muncul ke
permukaan, Xerox Corp telah didenda karena telah secara disengaja melakukan
pencatatan keuangan bisnis perusahaan dan pembuatan laporan keuangan perusahaan
secara tidak benar, tidak sesuai dengan standar Generally Accepted Accounting
Principles (GAAP), dan kemudian setelah kejadian tersebut, ditemukan juga
selisih keuntungan “siluman” yang mencapai US$ 2 miliar selama beroperasi tahun
1997 hingga 2001 oleh Securities And Exchange Commision. Fraud Xerox Corp
sebuah skandal yang multidimensional, karena fraud accounting besar – besaran
dan tidak dapat langsung terungkap seluruhnya, melainkan secara bertahap satu
demi satu.
Tidak lama setelah
ditemukannya pelanggaran pertama terhadap GAAP, terungkap pelanggaran lain
terhadap GAAP yang menaikkan pengakuan pendapatan perusahaan secara berlipat
melebihi US$ 3 miliar daripada nilai yang sebenarnya, dan pada akhirnya
menaikkan pendapatan sebelum kena pajak senilai lebih dari US$ 1,5 miliar. Hal
ini dikarenakan perusahaan Xerox Corp bertujuan memenuhi standar pasar saham
Wall Street sehingga menyamarkan kinerja operasi perusahaan yang sebenarnya
dari para investor. Xerox Corp berjanji untuk melakukan penyusunan ulang
laporan keuangan perusahaan, merestrukturisasi bagian kontrol keuangan
perusahaan, serta mengurus permasalahan dan administrasi hukum yang berhubungan
dengan hal ini, dan juga membayar denda penalti sebesar US$ 10 juta. Walaupun
begitu, Xerox Corp tidak pernah mengakui ataupun menyangkal bahwa mereka telah
melakukan kesalahan dan fraud dalam menyusun laporan keuangan perusahaan dan
informasi keuangan perusahaan untuk para investor ataupun pihak lainnya.
Setelah beberapa lama,
Xerox Corp akhirnya mengakui telah mencatat profit dan penjualan melebihi nilai
sebenarnya, sehingga semakin memperburuk keadaan terhadap perusahaan –
perusahaan di Amerika dan prosedur audit yang bersangkutan, karena setelah
terjadinya skandal bangkrutnya Enron, yang merupakan skandal terbesar dalam
fraud auditing yang terjadi sepanjang sejarah, tidak lama kemudian terungkap
banyak perusahaan – perusahaan besar lainnya yang melakukan pelanggaran
terhadap standar prosedur keuangan dan GAAP secara berturut – turut. Xerox Corp
kemudian merevisi profitnya selama periode tahun 1997 hingga 2001. Dalam
laporan sebanyak hampir 1000 halaman kepada Security And Exchange Commision,
Xerox. Corp mencatat kelebihan penjualan peralatan senilai US$ 6,4 miliar.
Namun, setelah
terungkapnya skandal tersebut, laporan dari Wall Street atas kebocoran
pencatatan keuangan Xerox Corp menyebutkan bahwa saham perusahaan di pasaran
tidak anjlok secara drastis. Pada hari yang sama, setelah sempat terguncang
mencapai 25% harga saham, saham Xerox Corp ditutup pada $ 6,97 dari pembukaan
sebesar $ 8.00, atau turun $ 1,03. Xerox Corp kemudian membentuk tim manajemen
baru untuk menyelesaikan permasalahan yang ada, termasuk penyusunan ulang
keuangan perusahaan serta laporannya.
Pemeriksaan
Terhadap Error Dan Fraud
Auditor resmi Xerox Corp, KPMG, menyatakan
bahwa laporan audit atas Xerox Corp hingga tahun 2001 telah sesuai dengan
standar yang berlaku dalam GAAP. Tetapi pada kenyataannya fraud yang terjadi
melibatkan kesalahan yang disengaja atas pengalokasian pendapatan leasing,
sesuatu yang sebelumnya belum terungkap dalam kasus fraud dengan Securities And
Exchange Commision (SEC). Untuk perusahaan office equipment seperti Xerox Corp,
perbedaan angka untuk lease equipment akan bernilai sangat besar karena memang
berorientasi pada jenis peralatan seperti itu. Penyusunan ulang terhadapnya
dapat berarti nilai penjualan yang dibukukan dalam satu tahun dapat berubah
menjadi dibukukan pada tahun – tahun sesudahnya.
Tindakan
Xerox Terhadap Fraud Dan Error
Dengan kejadian –
kejadian ini, saham Xerox Corp jatuh sebanyak 28% hingga senilai $ 5,75 setelah
sebelumnya hanya sedikit menurun, karena dengan ini kepercayaan publik dan
investor terhadap Xerox Corp semakin berkurang. Xerox juga menukar long –term
bond yang jatuh tempo pada tahun 2009 dengan hanya sekitar 70% dari value bond
tersebut. Hal ini jelas sangat mempengaruhi pasar dan Tom Hougaard sebagai
market strategist di financial bookmarkers City Index, meramalkan bahwa para
investor Xerox Corp akan bereaksi keras atas kejadian tersebut, yang mungkin akan
berpengaruh secara signifikan terhadap pasar saham. Efek terhadap investor akan
dirasakan cukup besar, dan mereka akan bertanya – tanya mengenai kinerja
perusahaan yang sebenarnya dan reliabilitas Xerox Corp. Pada akhirnya Xerox
Corp berhenti bekerjasama dengan auditor KPMG dan memecatnya untuk digantikan
oleh akuntan Pricewaterhouse Coopers LLP. KPMG tidak berkomentar lebih jauh
terhadap hal ini.
Berita mengenai fraud
accounting Xerox Corp telah menjadi salah satu skandal audit terbesar di dunia.
Xerox Corp yang beberapa tahun belakangan ini mulai bersusah payah karena tidak
adanya permintaan pasar dan juga kerasnya persaingan di Benua Asia, dahulu
merupakan perusahaan besar setelah sekitar akhir 1960-an menguasai pasarnya
ketika memperkenalkan 914, mesin fotokopi xerografis pertama di dunia. Ketika
itu Xerox Corp dapat disejajarkan dengan Microsoft dan produksi 914 menjadi
produk industri dengan hasil penjualan terbesar di dunia sepanjang masa. Namun
setelah itu Xerox Corp gagal melanjutkan penemuan barunya setelah penelitian
Xerox Labs di Silicon Valley menemui kegagalan. Xerox Labs berhasil menciptakan
mouse komputer, tetapi sama sekali tidak berguna karena kerangka kerja atas
Personal Computer (PC) malah dieksploitasi oleh Microsoft, dan ciptaan lainnya
yaitu laser printer, tidak dapat bersaing di pasaran.
Pada bulan May 1999,
harga saham Xerox Corp di pasar saham
benar – benar jatuh, dari nilai yang cukup besar pada point $ 64 hingga hanya
menjadi $ 3,81 saja pada bulan Desember 2000. Namun belakangan Xerox Corp
berhasil merestrukturisasi kembali perusahaan mereka dan telah melunasi hutang
sebesar US$ 7 miliar, yang langsung mengangkat kembali nilai saham perusahaan
sebesar 14,3% menjadi $8,97.
https://akuntansiterapan.com/2010/06/16/xerox-scandal/amp/