Sabtu, 21 Juni 2014

3.5 PERTUMBUHAN EKONOMI MENURUT TEORI SCHUMPETER



 3.5 PERTUMBUHAN EKONOMI MENURUT TEORI SCHUMPETER

Joseph Alois Schumpeter (8 Februari 1883 - 8 Januari 1950)  adalah seorang ekonom Amerika-Austria dan ilmuwan politik. Dia sempat menjabat sebagai Menteri Keuangan Austria pada tahun 1919. Salah satu ekonom paling berpengaruh dari abad ke-20, Schumpeter mempopulerkan istilah "destruksi kreatif" dalam ekonomi.
Joseph Alois Schumpeter pertama kali mengemukakan teori pertumbuhan ekonominya dalam buku Theory of Economic Development yang terbit di Jerman 1911 (edisi Inggris muncul 1934), yang kemudian diuraikan dan direvisi dalam Business Cycles (1939) dan Capitalism Socialism, and Democrazy (1942) tanpa mengalami perubahan penting.
Schumpeter mengasumsikan bahwa adanya nominan persaingan sempurna yang berada dalam keseimbangan mantap . didalam keseimbangan mantap adanya persaingan yang sempurna : tidak ada laba, tidak ada suku bunga, tidak ada tabungan, tidak ada investasi dan tidak ada pengangguran terpaksa. Hal ini disebut “arus sirkuler” . arus sirkuler adalah suatu aliran  yang hidup dari sumber tenaga buruh dan lahan pertanian yang mengalir seccara terus-menerus, dan aliran tersebut mengalir pada setiap periode ekonomi ke dalam waduk yang kita sebut pendapatan, untuk dialihkan ke dalam pemuasan keinginan.
Menurut Schumpeter, “pembangunan adalah perubahan yang spontan dan terputus-putus pada saluran-saluran arus sirkuler tersebut, gangguan terhadap keseimbangan yang selalu mengubah dan mengganti keadaan keseimbangan yang ada sebelumnya”.
Unsur utama pembangunan terletak pada usaha melakukan kombinasi yang baru, yang ada dalam keadaan mantap. Kombinasi baru ini muncul dalam bentuk Inovasi.
  • Inovasi
Terdiri atas 5 unsur :
1.     Pengenalan barang baru ;
2.      Pengenalan metode produksi baru
3.      Pembukaan pasar baru
4.      Penguasaan sumber penawaran baru bahan mentah atau barang semi manufaktur,dan
5.      Pembentukan organisasi baru pada setiap industri seperti penciptaan monopoli.
Menurut schumpeter, pengenalan produk baru dan perbaikan terus-menerus pada produk inilah yang membawa kepada pembangunan.


http://id.wikipedia.org/wiki/Joseph_Schumpeter
http://jelonsa.blogspot.com/2012/06/teori-schumpeter-pembangunan-ekonomi.html

3.4 PERTUMBUHAN EKONOMI BERTAHAP TEORI ROSTOW

3.4 PERTUMBUHAN EKONOMI BERTAHAP TEORI ROSTOW


Walt Whitmen Rostow (1916 - 1979) mengungkapkan teori pertumbuhan ekonomi dalam bukunya yang bejudul The Stages of Economic Growth menyatakan bahwa pertumbuhan perekonomian dibagi menjadi 5 (lima) sebagai berikut:

a.       Masyarakat Tradisional (The Traditional Society)
·         Merupakan masyarakat yang mempunyai struktur pekembangan dalam fungsi-fungsi produksi yang terbatas.
·         Belum ada ilmu pengetahuan dan teknologi modern
·         Terdapat suatu batas tingkat output per kapita yang dapat dicapai

b.      Masyarakat pra kondisi untuk periode lepas landas (the preconditions for take off)
·         Merupakan tingkat pertumbuhan ekonomi dimana masyarakat sedang berada dalam proses transisi.
·         Sudah mulai penerapan ilmu pengetahuan modern ke dalam fungsi-fungsi produksi baru, baik di bidang pertanian maupun di bidang industri.
·         Peningkatan penggunaan modal dalam pertanian;
·         Perlunya pendanaan asing;  
·         Tabungan dan investasi meningkat;
·         Terdapat lembaga dan organisasi tingkat nasional;
·          Perubahan serigkali dipicu oleh gangguan dari luar.


c.       Periode Lepas Landas (The take off)
·         Merupakan interval waktu yang diperlukan untuk emndobrak penghalang-penghaang pada pertumbuhan yang berkelanjutan.
·         Kekuatan-kekuatan yang dapat mendorong pertumbuhan ekonomi diperluas
·         Tingkat investasi yang efektif dan tingkat produksi dapat meningkat
·         Investasi efektif serta tabungan yang bersifat produktif meningkat atau lebih dari jumlah pendapatan nasional.
·         Industri-industri baru berkembang dengan cepat dan industri yang sudah ada mengalami ekspansi dengan cepat.

d.      Gerak Menuju Kedewasaan (Maturity)
·         Merupakan perkembangan terus menerus daimana perekonoian tumbuh secaa teratur serta lapangan usaha bertambah luas dengan penerapan teknologi modern.
·         Investasi efektif serta tabungan meningkat dari 10 % hingga 20 % dari pendapatan nasional dan investasi ini berlangsung secara cepat.
·         Output dapat melampaui pertamabahn jumlah penduduk
·         Barang-barang yang dulunya diimpor, kini sudah dapat dihasilkan sendiri.
·         Tingkat perekonomian menunjukkkan kapasitas bergerak melampau kekuatan industri pad masa take off dengan penerapan teknologi modern

e.       Tingkat Konsumsi Tinggi (high mass consumption)
·         Sektor-sektor industri emrupakan sektor yang memimpin (leading sector) bergerak ke arah produksi barang-barang konsumsi tahan lama dan jasa-jasa.
·         Pendapatn riil per kapita selalu meningkat sehingga sebagian besar masyarakat mencapai tingkat konsumsi yang melampaui kebutuhan bahan pangan dasar, sandang, dan pangan.
·         Kesempatan kerja penuh sehingga pendapata nasional tinggi.
·         Pendapatan nasional yang tinggi dapat memenuhi tingkat konsumsi tinggi


SUMBER : http://adnestantiabenedith.wordpress.com/tag/teori-ekonomi-bertahap/
  http://id.wikipedia.org/wiki/Pertumbuhan_ekonomi

Selasa, 17 Juni 2014

3.3 PERTUMBUHAN EKONOMI NEO-KLASIK (SOLOW)




 PERTUMBUHAN EKONOMI NEO KLASIK MENURUT ROBERT SOLOW

Robert Solow berpendapat bahwa pertumbuhan ekonomi merupakan rangkaian kegiatan yang bersumber pada manusia, akumulasi modal, pemakaian teknologi modern dan hasil atau output. Adapun pertumbuhan penduduk dapat berdampak positif dan dapat berdampak negatif. Oleh karenanya, menurut Robert Solow pertambahan penduduk harus dimanfaatkan sebagai sumber daya yang positif.
Dia adalah ahli ekonomi yang memenangkan hadiah nobel pada tahun 1987. Solow berpendapat bahwa pertumbuhan ekonomi akan tercapai jika ada pertumbuhan output. Pertumbuhan output terjadi jika dua faktor input, yakni modal dan tenaga kerja dikombinasikan, sedangkan faktor teknologi dianggap konstan (tidak berubah). Adapun yang tergolong sebagai modal adalah bahan baku, mesin, peralatan, komputer, bangunan dan uang. Dalam memproduksi output, faktor modal dan tenaga kerja bias dikombinasikan dalam berbagai model kombinasi. Sehingga, bisa dituliskan dalam rumus sebagai berikut:
Q = f (C.L)
Keterangan:
Q = Jumlah output yang dihasilkan
f = Fungsi
C = Capital (modal sebagai input)
L = Labour (tenaga kerja, sebagai input)

Rumus di atas menyatakan bahwa output (Q) merupakan fungsi dari modal (C) dan tenaga kerja (L). Ini berarti tinggi rendahnya output tergantung pada cara mengombinasikan modal dan tenaga kerja.
Robert Solow menekankan perhatiannya pada pertumbuhan output yang akan terjadi atas hasil kerja dua faktor input utama, yaitu modal dan tenaga kerja. Yang termasuk faktor modal antara lain peralatan, bangunan, mesin, komputer, bahan baku, dan uang. Sementara ini faktor teknologi diasumsikan sebagai faktor yang konstan.


SUMBER : http://belajardisekolahdasar.blogspot.com/2013/10/Teori-Pertumbuhan-Ekonomi-Klasik-dan-Teori-Pertumbuhan-Ekonomi-Neoklasik-Yang-Uraikan-Oleh-Para-Alhli-Ekonomi-Klasik.html

Senin, 16 Juni 2014

3.2 PERTUMBUHAN EKONOMI ALIRAN KLASIK



 PERTUMBUHAN EKONOMI ALIRAN KLASIK

Aliran klasik muncul pada akhir abad ke 18 dan permulaan abad ke 19 yaitu dimasa revolusi industry dimana suasana waktu itu merupakan awal bagi adanya perkembangan ekonomi. Pada waktu itu system liberal sedang merajalela dan menurut alairan klasik ekonomi liberal itu disebabkan oleh adanya pacuan antara kemajuan teknologi dan perkembangan jumlah penduduk.
Mula-mula kemajuan teknologi lebih cepat dari pertambahan jumlah penduduk, tetapi akhirnya terjadi sebaliknya dan perekonomian akan mengalami kemacetan. Kemajuan teknologi mula-mula disebabkan oleh adanya akumulasi kapital atau dengan kata lain kemajuan teknologi tergantung pada pertumbuhan kapital. Kecepatan pertumbuhan kapital tergantung pada tinggi rendahnya tingkat keuntungan, sedangkan tingkat keuntungan ini akan menurun setelah berlakunya hukum tambahan hasil yang semakin berkurang (low of diminishing returus) karena sumber daya alam itu terbatas. Meningkatnya tingkat keuntungan akan mendorong perkembangan investasi, dan investasi (pembentukan kapital) akan menambah volume persediaan capital (capital stock). Keadaan ini akan memajukan tingkat teknologi dan memperbesar jumlah uang yang beredar sehingga tingkat upah dapat naik dan selanjutnya kenaikan tingkat upah ini berarti meningkatnya kemakmuran penduduk. Selanjutnya, berlakunya hukum tersebut akan berakibat menurunnya tingkat keuntungan akan menurunkan akumulasi kapital kembali.

A. Teori Adam Smith
Adam Smith merupakan ahli ekonomi Klasik yang paling terkemuka karena bukunya yang terkenal: “An Inquiry into the Nature and Cause of the Wealth of Nations” (1776) ini meyakini doktrin hukum alam dalam persoalan ekonomi orang dibiarkan mengembangkan kepentingan pribadinya setiap individu akan dibimbing oleh suatu “kekuatan yang tidak terlihat” atau invisible hand, yaitu pasar persaingan sempurna. Jadi, jika semua orang dibiarkan bebas akan memaksimalkan kesejahteraan mereka secara agregat.
Menurut Adam Smith, untuk berlakunya perkembangan ekonomi diperlukan adanya spesialisasi atau pembagian kerja agar produktivitas tenaga kerja bertambah. Pembagian harus ada akumulasi kapital terlebih dahulu dan akumulasi kapital ini berasal dari dana tabungan, juga menitik beratkan pada Luas Pasar , pasar harus seluas mungkin agar dapat menampung hasil produksi sehingga perdagangan internasional menarik perhatiannya karena hubungan perdagangan internasional itu menambah luasnya pasar, jadi pasar terdiri pasar luar negeri dan pasar dalam negeri. Sekali pertumbuhan itu mulai maka ia akan bersifat kumulatif artinya bila ada pasar yang dan ada akumulasi kapital, pembagian kerja akan terjadi dan akan menaikan tingkat produktivitas tenaga kerja.
Teori pertumbuhan ekonomi dari Adam Smith adalah sebagai berikut:
a. Pembagian kerja
b. Proses pemupukan modal,
c. Agen pertumbuhan ekonomi,
d. Proses pertumbuhan.

3.1 ARTI DAN RUMUS PERTUMBUHAN EKONOMI





PERTUMBUHAN EKONOMI



A. pengertian pertumbuhan ekonomi

Pertumbuhan ekonomi adalah proses perubahan kondisi perekonomian suatu negara secara berkesinambungan menuju keadaan yang lebih baik selama periode tertentu. Pertumbuhan ekonomi dapat diartikan juga sebagai proses kenaikan kapasitas produksi suatu perekonomian yang diwujudkan dalam bentuk kenaikan pendapatan nasional. Adanya pertumbuhan ekonomi merupakan indikasi keberhasilan pembangunan ekonomi.
Faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan ekonomi adalah:
  • Faktor Sumber Daya Manusia
Sama halnya dengan proses pembangunan, pertumbuhan ekonomi juga dipengaruhi oleh SDM. Sumber daya manusia merupakan faktor terpenting dalam proses pembangunan, cepat lambatnya proses pembangunan tergantung kepada sejauhmana sumber daya manusianya selaku subjek pembangunan memiliki kompetensi yang memadai untuk melaksanakan proses pembangunan.
  • Faktor Sumber Daya Alam
Sebagian besar negara berkembang bertumpu kepada sumber daya alam dalam melaksanakan proses pembangunannya. Namun demikian, sumber daya alam saja tidak menjamin keberhasilan proses pembanguan ekonomi, apabila tidak didukung oleh kemampaun sumber daya manusianya dalam mengelola sumber daya alam yang tersedia. Sumber daya alam yang dimaksud dinataranya kesuburan tanah, kekayaan mineral, tambang, kekayaan hasil hutan dan kekayaan laut.
  • Faktor Ilmu Pengetahuan dan Teknologi
Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang semakin pesat mendorong adanya percepatan proses pembangunan, pergantian pola kerja yang semula menggunakan tangan manusia digantikan oleh mesin-mesin canggih berdampak kepada aspek efisiensi, kualitas dan kuantitas serangkaian aktivitas pembangunan ekonomi yang dilakukan dan pada akhirnya berakibat pada percepatan laju pertumbuhan perekonomian.
  • Faktor Budaya
Faktor budaya memberikan dampak tersendiri terhadap pembangunan ekonomi yang dilakukan, faktor ini dapat berfungsi sebagai pembangkit atau pendorong proses pembangunan tetapi dapat juga menjadi penghambat pembangunan. Budaya yang dapat mendorong pembangunan diantaranya sikap kerja keras dan kerja cerdas, jujur, ulet dan sebagainya. Adapun budaya yang dapat menghambat proses pembangunan diantaranya sikap anarkis, egois, boros, KKN, dan sebagainya.
  • Sumber Daya Modal
Sumber daya modal dibutuhkan manusia untuk mengolah SDA dan meningkatkan kualitas IPTEK. Sumber daya modal berupa barang-barang modal sangat penting bagi perkembangan dan kelancaran pembangunan ekonomi karena barang-barang modal juga dapat meningkatkan produktivitas.
Perhitungan pendapatan nasional secara ini memungkinkan tingkat pertumbuhan ekonomi secara langsung di hitung dari data pendapatan nasional rill yang tersedia. rumus yang akan digunakan untuk menentukan tingkat pertumbuhan ekonomi ialah 

(PN rill1 – PN rill 0)
PN Riil 0

Keterangan g             = tingkat pertumbuhan ekonomi
PN riil 1                     = pendapatan nasional untuk tahun dimana tingkat pertumbuhan ekonominya dihitung.
PN riil 0                     = pendapatan nasional pada tahun berikutnya untuk menentukan tingkat pertumbuhan ekonomi perhitungan harus dilakukan dengan dua cara yaitu : PN rill a = 100 / IH a x PN masa ini
Keterangan IH a       = indeks harga atau pendeflasi pendapatan nasional (GNP deflator )
PN                              = pendapatan nasional Contoh soal :



sumber : http://id.wikipedia.org/wiki/Pertumbuhan_ekonomi
                 http://bojonegorocoaster.wordpress.com/2013/11/10/cara-menghitung-tingkat-pertumbuhan-ekonomi/